Pendukung Kremlin Gembira 84 Rudal Rusia Hujani 16 Kota Ukraina: 'Ini Baru Permulaan'

Rabu, 12 Oktober 2022 - 00:38 WIB
loading...
Pendukung Kremlin Gembira...
Rudal-rudal Rusia menghujani 16 kota di Ukraina, termasuk Kiev, dalam serangan besar-besaran hari Senin (10/10/2022). Foto/REUTERS/Gleb Garanich
A A A
MOSKOW - Para blogger dan pejabat pro-Kremlin memuji serangan besar-besaran Rusia , di mana sekitar 84 rudal menghujani 16 kota di Ukraina pada Senin pagi. Banyak dari mereka menyebutnya sebagai langkah pertama pembalasan Moskow atas ledakan di Jembatan Crimea.

Serangan massal tersebut menghantam Ibu Kota Ukraina, Kiev. Itu merupakan serangan pertama di Kiev sejak 26 Juni. Serangan besar berlanjut pada Selasa (11/10/2022), meski skalanya tak sedahsyat hari Senin.

Data sekitar 84 rudal Rusa menyerang 16 kota di Ukraina merupakan penghitungan militer Kiev.

Para pendukung Kremlin, yang awalnya mulai frustrasi dengan dengan kemunduran perang Rusia di medan perang dalam beberapa bulan terakhir, sekarang bersuka cita.



“Dan ada jawabannya untuk Anda,” bunyi tweet Margarita Simonyan, pemimpin redaksi Russia Today yang didanai Kremlin. "Jembatan Crimea adalah garis merah sejak awal. Sudah jelas."

“Diharapkan ini bukan tindakan pembalasan satu kali, tetapi cara baru untuk berperang,” tulis jurnalis pro-Kremlin Alexander Kotz.

Eskalasi besar dalam kekerasan di seluruh Ukraina menyusul serangan hari Sabtu di Jembatan Crimea yang dibangun Moskow—yang menghubungkan semenanjung yang dianeksasi ke daratan Rusia—dan penunjukan Jenderal Sergei Surovikin yang terkenal sebagai komandan perang baru Rusia di Ukraina.

“Surovikin, kami sudah mencintaimu, teruskan!” tulis saluran Telegram "Turned On Z-War".

Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, serangan besar-besaran Rusia dengan sengaja menargetkan infrastruktur energi serta warga sipil, menyebabkan banyak orang tewas dan terluka.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang juga pendukung vokal perang di Ukraina, mengecam komentar Zelensky melalui akun Telegram pribadinya pada Senin.

“Zelensky mengeluh tentang serangan di Kiev dan kota-kota lain. Tapi kenapa Anda, Zelensky pecundang, berpikir Anda bisa [menyerang kota], tapi yang lain tidak bisa?” tulis Kadyrov.

"Sekarang saya 100% puas dengan operasi militer khusus," lanjut Kadyrov, merujuk pada perang Rusia di Ukraina.

Sergei Aksyonov, kepala Crimea, juga puas dengan serangan besar-besaran Rusia pada hari Senin.

"Saya ingat bahwa setelah serangan teroris di Jembatan Crimea, mereka menulis di saluran mereka: 'Apa selanjutnya, Rusia?' Inilah jawaban mereka. Dan ini baru permulaan."

Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev juga mengisyaratkan pembalasan lebih lanjut oleh Rusia, dengan menulis: "Episode pertama telah diputar. Akan ada episode lain."

Medvedev, yang sekarang menjadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, bersumpah bahwa Moskow akan terus menyerang Ukraina sampai apa yang disebutnya "rezim politik Nazi" di Kiev digulingkan.

Namun di tengah pujian dari parahawkish perang Rusia, beberapa pihak menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan tanggapan Ukraina terhadap taktik perang baru Moskow.

“Untuk semua orang yang terlalu senang, dan untuk semua orang pada umumnya. Jawabannya adalah serangan yang tak terelakkan di kota-kota Rusia,” tulis blogger dan penulis perang populer Zakhar Prilepin di Telegram.

“Eskalasi hanya akan meningkat. Zelensky sudah duduk dan berpikir bagaimana merespons, dan bagaimana menimbulkan rasa sakit yang maksimal," imbuh dia, seperti dikutip The Moscow Times.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
7 Fakta Zelensky Korupsi...
7 Fakta Zelensky Korupsi Selama menjadi Presiden Ukraina
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Bisa Mencapai 100 Ribu Jiwa
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Pohon Beringin Tumbang saat Salat Idulfitri di Alun-alun Pemalang Jadi 3 Orang
Berita Terkini
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
44 menit yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
1 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
2 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
3 jam yang lalu
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
4 jam yang lalu
10 Kerajaan Terbesar...
10 Kerajaan Terbesar dan Terluas dalam Sejarah, Kekhalifahan Diwakili Abbasiyah dan Ummayah
5 jam yang lalu
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved