Pentagon: Tidak Ada Tanda-tanda Putin Berencana Gunakan Senjata Nuklir

Minggu, 09 Oktober 2022 - 13:48 WIB
loading...
Pentagon: Tidak Ada...
Pentagon menyatakan tidak ada tanda-tanda Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menggunakan senjata nuklir. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Beberapa pejabat Pentagon minggu ini mengatakan kepada wartawan bahwa Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) tidak percaya bahwa serangan nuklir Rusia sudah dekat. Meski begitu, mereka menegaskan, Washington masih memperlakukan ancaman Moskow dengan "sangat serius."

“Kami tidak menilai bahwa Presiden Putin telah membuat keputusan untuk menggunakan senjata nuklir saat ini,” sekretaris pers Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder, mengatakan kepada wartawan pada briefing pada hari Kamis seperti dikutip dari Russia Today, Miggu (9/10/2022).

Dia berbicara setelah Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa risiko konflik nuklir berada pada tingkat tertinggi sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

"Untuk saat ini, AS tidak memiliki informasi apa pun yang akan menjamin perubahan dalam postur pencegahan strategisnya,” kata Ryder, menambahkan bahwa Washington akan terus memantau situasi dengan cermat, karena menganggap ancaman Rusia “sangat serius.”

Pada hari Jumat, juru bicara Pentagon lainnya, J. Todd Breasseale, mengatakan kepada Politico bahwa AS masih belum melihat indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan nuklir.



“Untuk lebih jelasnya: kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri, kami juga tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir dalam waktu dekat,” katanya.

Breasseale juga menuduh Kremlin membuat pernyataan sembrono tentang potensi penggunaan senjata nuklir.

“Jenis retorika tidak bertanggung jawab yang telah kita lihat bukanlah cara bagi pemimpin negara bersenjata nuklir untuk berbicara,” ujarnya.

Ia memperingatkan bahwa serangan nuklir dalam skala apa pun akan menjadi bencana bagi dunia dan akan menimbulkan konsekuensi yang parah.



Meskipun Moskow tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka bermaksud untuk menggunakan senjata nuklir, dalam pidato baru-baru ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia memiliki berbagai alat penghancur, dan bahwa dia tidak akan ragu untuk menggunakannya untuk membela negara.

“Ini bukan gertakan,” tegasnya.

Pada hari Kamis, Biden memperingatkan bahwa eskalasi permusuhan lebih lanjut antara Rusia, Ukraina, dan Barat dapat menyebabkan “Armageddon.”

Pada hari Jumat, militer Estonia menyatakan bahwa ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir “tidak terlalu besar.” Pernyataan itu muncul di tengah laporan media Inggris yang mengisyaratkan bahwa Rusia berencana untuk melakukan latihan kekuatan nuklirnya - yang telah dibantah oleh Kremlin.

Doktrin Rusia saat ini memungkinkan penggunaan senjata nuklir jika terjadi serangan nuklir terlebih dahulu di wilayah atau infrastrukturnya, atau jika keberadaan negara Rusia terancam oleh senjata nuklir atau konvensional.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2672 seconds (0.1#10.140)