Inilah Alasan Moskow Beri Kemerdekaan Chechnya dan Masuk Federasi Rusia

Kamis, 06 Oktober 2022 - 16:23 WIB
loading...
Inilah Alasan Moskow...
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov berpidato di Grozny, Rusia, 25 Februari 2022. Foto/REUTERS/Chingis Kondarov
A A A
MOSKOW - Setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia akhirnya menjadi negara yang berdiri sendiri pada Desember 1991.

Meski Rusia dianggap sebagai penerus Uni Soviet, Rusia sebenarnya telah kehilangan kekuatan pada bidang ekonomi dan militernya.

Di sejumlah wilayah bekas Uni Soviet, warga keturunan Rusia adalah mayoritas, yaitu 70%. Namun banyak perbedaan etnis dan agama yang mengancam kesatuan di Rusia sendiri.

Pada era Uni Soviet, sekitar 100 etnis diberikan daerah masing-masing dan memiliki beberapa hak-hak provinsi khusus.



Dan setelah runtuhnya Uni Soviet, beberapa ada daerah yang menginginkan otonomi khusus, atau ingin berpisah dari Rusia.

Walaupun beberapa daerah yang sekarang menjadi Negara memisahkan diri dari Rusia, namun masih ada 1 daerah yang dianggap sebagai daerah nya Rusia, yaitu Chechnya.

Setelahnya, munculah perjanjian federasi Rusia yang berisi tentang kemerdekaan yang digantikan oleh otonomi daerah dan hak-hak perpajakan khusus.

Dua daerah federal yang tidak menandatangani perjanjian ini adalah Chechnya dan Tatarstan.

Namun pada tahun 1994, Presiden Yeltsin dan Presiden Tatarstan, Mintimer Saymiev akhirnya menandatangani perjanjian khusus yang memberikan Tatarstan otonomi luas.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
Ukraina Terima Gencatan...
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari, Berikut 4 Dampaknya bagi Perang Rusia
Berikut Detail Kesepakatan...
Berikut Detail Kesepakatan Gencatan Senjata Ukraina dan Rusia selama 30 Hari
Ukraina Sepakati Gencatan...
Ukraina Sepakati Gencatan Senjata selama 30 Hari dengan Rusia
5 Alasan Zelensky Menerima...
5 Alasan Zelensky Menerima Proposal Gencatan Senjata dengan Rusia dari AS
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 Barat Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Trump akan Telepon Putin,...
Trump akan Telepon Putin, Usulkan Gencatan Senjata 30 Hari di Ukraina
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman dan Zelensky Bahas Upaya Perdamaian di Ukraina
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Rezim Zelensky Panik,...
Rezim Zelensky Panik, Rusia dan AS Kompak Tekan Ukraina Gelar Pemilu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved