Pascabebaskan Warga AS, Iran Berharap Pencairan Dana Beku Rp106,7 Triliun

Minggu, 02 Oktober 2022 - 22:20 WIB
loading...
Pascabebaskan Warga...
Pascabebaskan Warga AS, Iran Berharap Pencairan Dana Beku Rp106,7 Triliun. FOTO/Reuters
A A A
TEHERAN - Iran sedang menunggu pelepasan sekitar USD7 miliar (Rp106,7 triliun) dana yang dibekukan di luar negeri, kata media pemerintah, Minggu (2/10/2022). Harapan ini muncul setelah Teheran mengizinkan seorang Iran- Amerika meninggalkan negara itu dan membebaskan putranya dari tahanan.

Baquer Namazi (85), diizinkan meninggalkan Iran untuk perawatan medis di luar negeri, dan putranya Siamak (50), dibebaskan dari tahanan di Teheran, kata PBB pada Sabtu (1/10/2022).

Baca: Selebriti Iran Diperingatkan Tidak Jadi Provokator Aksi Protes Mahsa Amini

“Dengan finalisasi negosiasi antara Iran dan Amerika Serikat untuk membebaskan tahanan kedua negara, USD7 miliar dari sumber daya Iran yang diblokir akan dibebaskan,” kata kantor berita negara IRNA, seperti dikutip dari AFP.

Miliaran dolar dana Iran telah dibekukan di sejumlah negara – terutama China, Korea Selatan dan Jepang – sejak AS menerapkan kembali sanksi menggigit pada republik Islam pada 2018 setelah secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.

Teheran menuduh Seoul menahan USD7 miliar dari dananya sebagai "sandera", berulang kali meminta pihak berwenang Korea Selatan untuk membebaskan dana tersebut.

IRNA pada hari Minggu juga melaporkan bahwa “Washington sedang mengejar pada saat yang sama pembebasan warganya yang ditahan di Teheran dan pelepasan dana Iran di Korea Selatan.”

Baca: Iran Tangkap 9 Warga Asing yang Ikut Aksi Protes Anti Hijab

Perkembangan itu terjadi ketika pembicaraan terputus-putus telah berlangsung sejak April 2021 untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang memberi Iran keringanan sanksi yang sangat dibutuhkan sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.

Iran telah berulang kali menyerukan pencabutan sanksi, serta jaminan bahwa Amerika Serikat tidak akan lagi menarik diri dari kesepakatan yang dihidupkan kembali.

Baquer Namazi adalah mantan pejabat UNICEF yang ditahan pada Februari 2016 ketika dia pergi ke Iran untuk mendesak pembebasan putranya Siamak, yang telah ditangkap pada Oktober tahun sebelumnya. Keduanya dihukum karena spionase pada Oktober 2016 dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

Sang ayah dibebaskan dengan cuti medis pada tahun 2018 dan telah menjalani hukumannya di bawah tahanan rumah.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Lancarkan Operasi Sindoor...
Lancarkan Operasi Sindoor ke Wilayah Pakistan, India Tidak Ingin Ada Eskalasi Konflik
India Blokir Akun Instagram...
India Blokir Akun Instagram Media Muslim Buntut Konflik dengan Pakistan
Rekomendasi
10 Hikmah Beriman kepada...
10 Hikmah Beriman kepada Qadha dan Qadar, Apa Saja?
KIKO Season 4 Episode...
KIKO Season 4 Episode Ready Player KIKO, Minggu 11 Mei 2025 Jam 06.15 Pagi di RCTI
Titus The Detective...
Titus The Detective Episode - The Crying Boy, Minggu 11 Mei 2025 Jam 07.30 Pagi di RCTI
Berita Terkini
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Perang India-Pakistan,...
Perang India-Pakistan, Ini Sejarah Keduanya Menjadi Negara Bersenjata Nuklir
Sirene Meraung-raung...
Sirene Meraung-raung di Seluruh India setelah Pakistan Ancam Balas Dendam
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved