Makin Brutal, Israel Kerahkan Drone Pembunuh di Tepi Barat
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyetujui penggunaan pesawat tak berawak (drone) untuk membunuh target warga Palestina di Tepi Barat.
Jerusalem Post melaporkan hal itu pada Kamis (29/9/2022). Perintah itu datang setelah serangan Israel yang kejam sehari sebelumnya, dan ketika IDF semakin mengandalkan robot untuk mengawasi wilayah Palestina.
Menurut surat kabar itu, komandan IDF akan diizinkan menggunakan pesawat tak berawak "untuk melakukan serangan jika orang-orang bersenjata diidentifikasi sebagai ancaman yang akan segera terjadi pada pasukan mereka."
Pejabat senior Israel membahas perubahan doktrinal pada Rabu, lanjut laporan itu, dengan Kepala Staf Jenderal Aviv Kohavi menandatangani perintah tersebut.
Israel telah menggunakan drone Hermes 450 Elbit untuk melakukan pembunuhan yang ditargetkan di Gaza sejak 2008.
Drone ini telah diproduksi sejak akhir 1990-an, tetapi sulit membuat laporan lengkap tentang penggunaannya, karena sensor militer Israel telah melarang laporan penggunaannya sampai awal tahun ini.
Drone tidak pernah digunakan secara ofensif di Tepi Barat, setidaknya menurut IDF. Namun, keputusan untuk mengubah kebijakan ini muncul setelah empat warga Palestina tewas dan 44 orang lainnya terluka dalam serangan di kamp pengungsi di Jenin pada Rabu pagi.
“Namun, IDF sedang mempertimbangkan lampu hijau pembunuhan sejak Mei, ketika komando kontra-teror Israel tewas dalam operasi serupa di Jenin,” papar laporan Jerusalem Post.
Serangan Israel pada Rabu ditujukan untuk menangkap saudara laki-laki Raad Hazem, yang membunuh tiga warga sipil Israel di Tel Aviv pada April.
Jerusalem Post melaporkan hal itu pada Kamis (29/9/2022). Perintah itu datang setelah serangan Israel yang kejam sehari sebelumnya, dan ketika IDF semakin mengandalkan robot untuk mengawasi wilayah Palestina.
Menurut surat kabar itu, komandan IDF akan diizinkan menggunakan pesawat tak berawak "untuk melakukan serangan jika orang-orang bersenjata diidentifikasi sebagai ancaman yang akan segera terjadi pada pasukan mereka."
Pejabat senior Israel membahas perubahan doktrinal pada Rabu, lanjut laporan itu, dengan Kepala Staf Jenderal Aviv Kohavi menandatangani perintah tersebut.
Israel telah menggunakan drone Hermes 450 Elbit untuk melakukan pembunuhan yang ditargetkan di Gaza sejak 2008.
Drone ini telah diproduksi sejak akhir 1990-an, tetapi sulit membuat laporan lengkap tentang penggunaannya, karena sensor militer Israel telah melarang laporan penggunaannya sampai awal tahun ini.
Drone tidak pernah digunakan secara ofensif di Tepi Barat, setidaknya menurut IDF. Namun, keputusan untuk mengubah kebijakan ini muncul setelah empat warga Palestina tewas dan 44 orang lainnya terluka dalam serangan di kamp pengungsi di Jenin pada Rabu pagi.
“Namun, IDF sedang mempertimbangkan lampu hijau pembunuhan sejak Mei, ketika komando kontra-teror Israel tewas dalam operasi serupa di Jenin,” papar laporan Jerusalem Post.
Serangan Israel pada Rabu ditujukan untuk menangkap saudara laki-laki Raad Hazem, yang membunuh tiga warga sipil Israel di Tel Aviv pada April.