Ayah dari Gadis China yang Nodai Poster Xi Jinping Tewas di Penjara
loading...
A
A
A
BEIJING - Ayah dari seorang demonstran perempuan China yang menodai poster Presiden Xi Jinping telah meninggal di penjara dalam keadaan yang tidak jelas.
Kematiannya diungkap para aktivis dan dilaporkan Radio Free Asia (RFA) baru-baru ini.
Dong Jianbiao menjalani hukuman selama bertahun-tahun karena menentang penahanan putrinya, Dong Yaoqiong, di bangsal psikiatri pada tahun 2018 dan lagi pada tahun 2020.
Menurut laporan RFA, Dong Yaoqiong ditahan setelah dia mencipratkan tinta hitam pada poster Presiden Xi Jinping, yang aksinya disiarkan langsung di Twitter.
Laporan tersebut mengatakan Dong Jianbiao, seorang penambang asal Provinsi Hunan di China tengah, meninggal di Penjara Chaling pada 23 September.
Laporan itu mengutip aktivis hak asasi manusia (HAM) Chen Siming, yang juga ditahan karena men-tweet tentang kematian tersebut.
Chen, mengutip kerabat keluarga Dong, mengatakan: "Tubuh korban tertutup pada tanda-tanda cedera ketika mereka pergi untuk mengidentifikasi dia di kamar mayat."
"Ada luka akibat pemukulan di sekujur tubuhnya, darah di anusnya dan matanya tidak tertutup," kata seorang sepupu korban.
Kerabat korban mengatakan tidak ada ponsel yang diizinkan masuk ke kamar mayat.
Kematiannya diungkap para aktivis dan dilaporkan Radio Free Asia (RFA) baru-baru ini.
Dong Jianbiao menjalani hukuman selama bertahun-tahun karena menentang penahanan putrinya, Dong Yaoqiong, di bangsal psikiatri pada tahun 2018 dan lagi pada tahun 2020.
Menurut laporan RFA, Dong Yaoqiong ditahan setelah dia mencipratkan tinta hitam pada poster Presiden Xi Jinping, yang aksinya disiarkan langsung di Twitter.
Laporan tersebut mengatakan Dong Jianbiao, seorang penambang asal Provinsi Hunan di China tengah, meninggal di Penjara Chaling pada 23 September.
Laporan itu mengutip aktivis hak asasi manusia (HAM) Chen Siming, yang juga ditahan karena men-tweet tentang kematian tersebut.
Chen, mengutip kerabat keluarga Dong, mengatakan: "Tubuh korban tertutup pada tanda-tanda cedera ketika mereka pergi untuk mengidentifikasi dia di kamar mayat."
"Ada luka akibat pemukulan di sekujur tubuhnya, darah di anusnya dan matanya tidak tertutup," kata seorang sepupu korban.
Kerabat korban mengatakan tidak ada ponsel yang diizinkan masuk ke kamar mayat.