Berkat Lobi MBS, Rusia Bebaskan 10 Tawanan Perang Asing
loading...
A
A
A
Reuters tidak dapat segera memastikan apakah kelompok yang dibebaskan itu termasuk warga Inggris Shaun Pinner dan Brahim Saadoun kelahiran Maroko yang juga ditangkap dan dijatuhi hukuman mati di Donetsk.
“Seorang warga negara Swedia, ditangkap di kota pelabuhan Mariupol dan menghadapi kemungkinan hukuman mati berdasarkan undang-undang DPR, termasuk di antara mereka yang dibebaskan,” Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menegaskan.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa orang Swedia yang pada bulan Mei ditahan oleh pasukan Rusia bebas dan sedang dalam perjalanan ke Swedia," kata Linde kepada kantor berita Swedia TT di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
MBS telah mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk dalam kerangka kelompok produsen minyak OPEC+, meskipun ada tekanan berat dari Washington, sekutu tradisional Riyadh, untuk mengisolasi Rusia.
Baik pasukan Ukraina dan Rusia telah menangkap ratusan pejuang musuh sejak awal konflik, dengan beberapa pertukaran tahanan telah terjadi. Kepala misi hak asasi manusia PBB di Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa Rusia tidak mengizinkan akses ke tawanan perang.
Ia juga menambahkan bahwa PBB memiliki bukti bahwa beberapa telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Rusia menyangkal penyiksaan atau bentuk penganiayaan lainnya terhadap tawanan perang.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
“Seorang warga negara Swedia, ditangkap di kota pelabuhan Mariupol dan menghadapi kemungkinan hukuman mati berdasarkan undang-undang DPR, termasuk di antara mereka yang dibebaskan,” Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menegaskan.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa orang Swedia yang pada bulan Mei ditahan oleh pasukan Rusia bebas dan sedang dalam perjalanan ke Swedia," kata Linde kepada kantor berita Swedia TT di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
MBS telah mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk dalam kerangka kelompok produsen minyak OPEC+, meskipun ada tekanan berat dari Washington, sekutu tradisional Riyadh, untuk mengisolasi Rusia.
Baik pasukan Ukraina dan Rusia telah menangkap ratusan pejuang musuh sejak awal konflik, dengan beberapa pertukaran tahanan telah terjadi. Kepala misi hak asasi manusia PBB di Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa Rusia tidak mengizinkan akses ke tawanan perang.
Ia juga menambahkan bahwa PBB memiliki bukti bahwa beberapa telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Rusia menyangkal penyiksaan atau bentuk penganiayaan lainnya terhadap tawanan perang.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(esn)