Rencanakan Kejahatan, Polisi Eropa Cokok 800 Pengguna Telepon Terenkrpsi

Jum'at, 03 Juli 2020 - 09:54 WIB
loading...
Rencanakan Kejahatan, Polisi Eropa Cokok 800 Pengguna Telepon Terenkrpsi
Lebih dari 800 orang pengguna telepon terenkripsi di Eropa ditangkap. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
DEN HAAG - Pihak kepolisian di Eropa mengatakan mereka telah menangkap lebih dari 800 orang pengguna telepon terenkripsi diseluruh benua itu. Pengguna diketahui pelaku kejahatan terorganisir yang merencanakan pembunuhan hingga transaksi narkoba

Polisi di Belanda dan Prancis mengatakan mereka meretas ke dalam jaringan EncroChat sehingga mereka dapat membaca jutaan pesan para tersangka ketika mereka berkomunikasi dengan perangkat yang dibuat khusus.

Inggris mengatakan telah menangkap 746 orang sebagai hasil dari operasi yang disebutnya sebagai "terobosan besar-besaran" terhadap kejahatan terorganisir, sementara Belanda menahan lebih dari 100 orang dan ada penangkapan di Norwegia, Spanyol, dan Swedia.

EncroChat mengirim pesan kepada sekitar 60.000 pengguna pada Juni memperingatkan mereka untuk membuang perangkat 1.000 euro mereka karena servernya telah "disita secara ilegal oleh entitas pemerintah". Sekarang telah dimatikan.

"Seolah-olah kita sedang duduk di meja tempat para penjahat mengobrol di antara mereka sendiri," kata Kepala Polisi unit pusat kepolisian Belanda, Jannine van den Berg.

"Beberapa pesan terenkripsi sangat mengkhawatirkan sehingga jauh melampaui imajinasi kita," imbuh van den Berg pada konferensi pers di markas agensi pengadilan Uni Eropa (UE), Eurojust di Den Haag, seperti dikutip dari France24, Jumat (3/7/2020).

Eurojust dan agen kepolisian Uni Eropa Europol dalam pernyataan bersama mengatakan polisi melakukan peretasan untuk menggagalkan kejahatan termauk serangan kekerasan, korupsi, percobaan pembunuhan dan pengangkutan obat-obatan dalam skala besar.

"Pesan-pesan tertentu mengindikasikan rencana untuk melakukan kejahatan kekerasan yang akan terjadi dan memicu tindakan segera," bunyi pernyataan itu.

Pihak berwenang Prancis meluncurkan penyelidikan pada tahun 2017 setelah menemukan bahwa telepon EncroChat "secara teratur" ditemukan dalam operasi terhadap kelompok-kelompok kriminal dan bperusahaan itu beroperasi dari server di Prancis.

"Mereka kemudian menempatkan perangkat teknis di tempat untuk melewati teknik enkripsi dan memiliki akses ke korespondensi pengguna," kata pernyataan itu.

Polisi Belanda kemudian terlibat berdasarkan informasi yang dibagikan oleh polisi Prancis.

Menurut sumber pengadilan antara 90 dan 100 persen klien EncroChat dikaitkan dengan kejahatan terorganisir, dengan antara 50 hingga 60 ribu telepon yang beredar.

Perangkat ini memiliki fitur menghapus ponsel pintar yang normal dan memiliki aplikasi yang dimuat sebelumnya untuk pesan terenkripsi instan, ditambah kode kill yang menghapusnya dari jarak jauh.

EncroChat mengirim apa yang disebutnya teks "darurat" kepada para penggunanya pada 13 Juni dengan mengatakan teks itu telah di-compromise.

"Hari ini kami memiliki domain kami disita oleh entitas pemerintah," bunyi pesan itu. "Anda disarankan untuk mematikan dan langsung membuang perangkat Anda secara fisik," sambung pesan itu.

Jaksa penuntut umum kota Lille, Prancis, Carole Etienne mengatakan tim investigasi bersama Belanda-Prancis menggali sejumlah besar data terenkripsi.

Petugas hukum kemudian dapat mencegat, berbagi, dan menganalisis jutaan pesan yang dipertukarkan antara penjahat untuk merencanakan kejahatan berat yang kemudian dibagikan kepada polisi termasuk di Inggris, Swedia dan Norwegia.

"Kami dapat melihat apa yang terjadi secara real time dengan para penjahat ini," kata Andy Kraag, kepala divisi investigasi pusat kepolisian Belanda pada konferensi pers.

"Polisi Belanda telah merusak 19 lab sabu, menyita 10 ton kokain dan ribuan kilo sabu serta menangkap lebih dari 100 orang," ungkap Kraag.

Di Inggris, polisi menangkap 746 tersangka, menemukan lebih dari USD67,5 juta serta 77 senjata termasuk senapan serbu AK-47 dan 1.800 butir amunisi.

"Ini adalah operasi Inggris yang paling luas dan terdalam ke dalam kejahatan terorganisir yang serius," direktur investigasi Badan Kejahatan Nasional Inggris Nikki Holland mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pejabat bersikeras keputusan untuk meretas ke dalam jaringan telepon terenkripsi dibenarkan.

"Platform yang ditargetkan dalam operasi ini melayani secara khusus untuk kebutuhan para penjahat," kata Wil van Gemert, Wakil Direktur Eksekutif Europol.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1095 seconds (0.1#10.140)