Terungkap, NATO Sudah Lama Merencanakan Perluasan Wilayah Dekat Rusia

Minggu, 18 September 2022 - 12:54 WIB
loading...
A A A
Pada tahun 2008, NATO mengakui aspirasi pemerintah Ukraina dan Georgia yang pro-Barat untuk melihat negara mereka bergabung dengan aliansi, yang memicu kekhawatiran keamanan serius dari Moskow. Ketegangan antara Rusia dan Barat diperburuk pada tahun 2014, setelah pemerintah Ukraina digulingkan dalam kudeta yang diatur oleh Washington, dan pemerintah pasca-kudeta di Kiev menegaskan kembali ambisinya untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.

Pada akhir 2021, Rusia mempresentasikan NATO dan AS satu set perjanjian keamanan kembar yang diusulkan yang dirancang untuk secara dramatis meredakan ketegangan dan meningkatkan hubungan antara Moskow dan blok Barat.

Rancangan perjanjian termasuk proposal jaminan tertulis yang mengikat secara hukum oleh Rusia di satu sisi dan AS dan NATO di sisi lain untuk tidak mengerahkan pasukan, pesawat terbang, kapal perang dan sistem rudal di daerah-daerah di mana mereka mungkin dianggap sebagai ancaman keamanan bagi negara lain.



NATO diminta untuk berjanji untuk tidak melanjutkan ekspansi ke timur, dan membatalkan rencana untuk memasukkan Ukraina dan bekas republik Soviet lainnya ke dalam blok tersebut. Aliansi Barat juga diminta untuk tidak mengerahkan pasukan atau sistem senjata tambahan di wilayah anggota NATO yang bergabung dengan blok tersebut setelah berakhirnya Perang Dingin.

Namun AS dan NATO menolak keras proposal jaminan keamanan Rusia, dengan para pejabat menekankan bahwa kebijakan "pintu terbuka" blok Barat untuk keanggotaan akan tetap tidak berubah.

(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)