Pria Ini Naiki Peti Mati Ratu Elizabeth II dan Copot Bendera, Para Pelayat Ketakutan
loading...
A
A
A
WESTMINSTER HALL - Seorang pria dijatuhkan ke lantai dan ditangkap petugas keamanan setelah menaiki peti mati Ratu Elizabeth II dan mencopot bendera Royal Standard dari peti tersebut di Westminster Hall, Inggris.
Para pelayat ketakutan ketika menyaksikan pria tersebut mencapai lorong dan meraih Royal Standard dengan kedua tangan. Itu terjadi hanya beberapa jam setelah Raja Charles III dan keluarganya berjaga-jaga.
Mengutip The Sun, Sabtu (17/9/2022), aksi nekat pria tersebut pada Jumat malam diduga untuk mengungkapkan isi peti mati tempat jenazah sang ratu terbaring hingga Senin (19/9/2022) nanti.
Siaran langsung dari Westminster Hall terputus selama sekitar 15 menit tak lama setelah pukul 22.00 malam saatpasukan keamanan menjepit pria itu ke lantai.
Para pelayat tampak terkejut dan ketakutan, di mana seorang saksi mata; Tracey Holland, mengatakan kepada Sky News: “Beberapa orang memutuskan mereka hendak mendorong [keponakan saya yang berusia tujuh tahun] keluar, [pelaku] berlari ke peti mati, mengangkat [Royal Standard dan mencoba untuk melakukan saya tidak tahu apa."
“Dia dijatuhkan ke lantai dan polisi menangkapnya dalam waktu dua detik," ujarnya.
"Mengerikan, benar-benar mengerikan, sangat tidak sopan dan sulit dipercaya—dan anak kecil berusia tujuh tahun yang malang ini, ini adalah kenangan abadinya tentang Ratu," paparnya.
Foto/REUTERS
Saksi lain mengatakan kepada The Sun: “Kami pikir seseorang pingsan dan kemudian kami mendengar seseorang menjerit."
“Seseorang naik ke peti mati, meraih bendera dan menariknya ke atas," ujarnya.
"Dia mengambil bagian bawah dan mengibaskannya, nyaris mencoba melihat apa yang ada di bawahnya," katanya. "Itu terjadi begitu cepat."
Pelayat, yang tidak ingin disebutkan namanya, menggambarkan anggota masyarakat "menangis histeris" dan "gemetar" setelah gangguan horor itu.
Polisi Metropolitan merilis pernyataan yang mengonfirmasi pria itu ditahan.
“Sekitar pukul 22.00 malam pada hari Jumat 16 September, petugas dari Komando Perlindungan Parlemen dan Diplomatik Metropolitan menahan seorang pria di Westminster Hall setelah terjadi gangguan," bunyi pernyataan polisi tanpa merinci identitasnya.
"Dia ditangkap karena pelanggaran di bawah Undang-Undang Ketertiban Umum dan saat ini ditahan."
Puluhan ribu orang telah berbaris di kota untuk memberi penghormatan kepada mendiang Ratu Elizabeth II sebelum pemakamannya pada hari Senin nanti—beberapa menunggu sehari penuh untuk sampai di dalam Westminster Hall.
Para pejabat sebelumnya telah memperingatkan bahwa beberapa orang mungkin akan ditolak sebelum mereka masuk, karena mereka memperkirakan akan ada terlalu banyak orang untuk ditampung.
Infrastruktur dan pembatas sepanjang 16 kilometer untuk antrean bergaya bandara telah disiapkan, dengan lebih dari 500 toilet portabel di sepanjang rute.
Para pelayat ketakutan ketika menyaksikan pria tersebut mencapai lorong dan meraih Royal Standard dengan kedua tangan. Itu terjadi hanya beberapa jam setelah Raja Charles III dan keluarganya berjaga-jaga.
Mengutip The Sun, Sabtu (17/9/2022), aksi nekat pria tersebut pada Jumat malam diduga untuk mengungkapkan isi peti mati tempat jenazah sang ratu terbaring hingga Senin (19/9/2022) nanti.
Siaran langsung dari Westminster Hall terputus selama sekitar 15 menit tak lama setelah pukul 22.00 malam saatpasukan keamanan menjepit pria itu ke lantai.
Para pelayat tampak terkejut dan ketakutan, di mana seorang saksi mata; Tracey Holland, mengatakan kepada Sky News: “Beberapa orang memutuskan mereka hendak mendorong [keponakan saya yang berusia tujuh tahun] keluar, [pelaku] berlari ke peti mati, mengangkat [Royal Standard dan mencoba untuk melakukan saya tidak tahu apa."
“Dia dijatuhkan ke lantai dan polisi menangkapnya dalam waktu dua detik," ujarnya.
"Mengerikan, benar-benar mengerikan, sangat tidak sopan dan sulit dipercaya—dan anak kecil berusia tujuh tahun yang malang ini, ini adalah kenangan abadinya tentang Ratu," paparnya.
Foto/REUTERS
Saksi lain mengatakan kepada The Sun: “Kami pikir seseorang pingsan dan kemudian kami mendengar seseorang menjerit."
“Seseorang naik ke peti mati, meraih bendera dan menariknya ke atas," ujarnya.
"Dia mengambil bagian bawah dan mengibaskannya, nyaris mencoba melihat apa yang ada di bawahnya," katanya. "Itu terjadi begitu cepat."
Pelayat, yang tidak ingin disebutkan namanya, menggambarkan anggota masyarakat "menangis histeris" dan "gemetar" setelah gangguan horor itu.
Polisi Metropolitan merilis pernyataan yang mengonfirmasi pria itu ditahan.
“Sekitar pukul 22.00 malam pada hari Jumat 16 September, petugas dari Komando Perlindungan Parlemen dan Diplomatik Metropolitan menahan seorang pria di Westminster Hall setelah terjadi gangguan," bunyi pernyataan polisi tanpa merinci identitasnya.
"Dia ditangkap karena pelanggaran di bawah Undang-Undang Ketertiban Umum dan saat ini ditahan."
Puluhan ribu orang telah berbaris di kota untuk memberi penghormatan kepada mendiang Ratu Elizabeth II sebelum pemakamannya pada hari Senin nanti—beberapa menunggu sehari penuh untuk sampai di dalam Westminster Hall.
Para pejabat sebelumnya telah memperingatkan bahwa beberapa orang mungkin akan ditolak sebelum mereka masuk, karena mereka memperkirakan akan ada terlalu banyak orang untuk ditampung.
Infrastruktur dan pembatas sepanjang 16 kilometer untuk antrean bergaya bandara telah disiapkan, dengan lebih dari 500 toilet portabel di sepanjang rute.
(min)