Mengaku Anak Raja Charles III dan Camilla, Pria Ini Kecewa Tak Jadi Pewaris Takhta
loading...
A
A
A
SYDNEY - Simon Dorante-Day (56) adalah pria Australia yang mengaku sebagai "anak cinta" dari Raja Charles III dan Camilla. Sayangnya, pengakuan itu tak pernah digubris Kerajaan Inggris.
Selama lebih dari dua tahun, pengakuan Simon telah menarik perhatian media. Kini, dia muncul lagi dengan melontarkan kekecewaan karena tidak menjadi pewaris takta monarki Inggris.
Simon mengatakan bahwa dia sedih mengetahui kematian Ratu Elizabeth II yang dia sebut "nenek"-nya.
Dia juga terkejut bahwa William—anak pertama Charles dan mendiang Putri Diana—dinobatkan sebagai Prince of Wales dan bukan dia, yang seharusnya menjadi pewaris takhta yang sebenarnya.
"Sulit untuk tidak menganggap Charles menyebut William sebagai Prince of Wales sebagai sesuatu selain tendangan di wajah," katanya kepada News7, yang dilansir Jumat (16/9/2022).
"Saya tidak ingin merasa seperti itu, tetapi saya ingin. Saya hanya berpikir, paling tidak yang bisa dilakukan Charles adalah memberi saya jawaban—akui saya."
"Dia memberi William gelar seperti itu, nah mana jawaban saya? Di mana tes DNA saya? Jika Anda bukan ayah saya, maka buktikan bahwa Anda bukan ayah saya," papar Simon.
"Saya merasa diberhentikan. Charles mendapatkan apa yang diinginkannya: dia mendapatkan takhta, dia mendapatkan istrinya, dia mendapatkan semuanya. Saya bahkan tidak mendapatkan kebenaran tentang ibu saya. Kapan itu akan berayun ke arah lain?" lanjut Simon.
"Sekarang saatnya bagi saya untuk mendapatkan akhir yang bahagia," imbuh Simon.
Selama lebih dari dua tahun, pengakuan Simon telah menarik perhatian media. Kini, dia muncul lagi dengan melontarkan kekecewaan karena tidak menjadi pewaris takta monarki Inggris.
Simon mengatakan bahwa dia sedih mengetahui kematian Ratu Elizabeth II yang dia sebut "nenek"-nya.
Dia juga terkejut bahwa William—anak pertama Charles dan mendiang Putri Diana—dinobatkan sebagai Prince of Wales dan bukan dia, yang seharusnya menjadi pewaris takhta yang sebenarnya.
"Sulit untuk tidak menganggap Charles menyebut William sebagai Prince of Wales sebagai sesuatu selain tendangan di wajah," katanya kepada News7, yang dilansir Jumat (16/9/2022).
"Saya tidak ingin merasa seperti itu, tetapi saya ingin. Saya hanya berpikir, paling tidak yang bisa dilakukan Charles adalah memberi saya jawaban—akui saya."
"Dia memberi William gelar seperti itu, nah mana jawaban saya? Di mana tes DNA saya? Jika Anda bukan ayah saya, maka buktikan bahwa Anda bukan ayah saya," papar Simon.
"Saya merasa diberhentikan. Charles mendapatkan apa yang diinginkannya: dia mendapatkan takhta, dia mendapatkan istrinya, dia mendapatkan semuanya. Saya bahkan tidak mendapatkan kebenaran tentang ibu saya. Kapan itu akan berayun ke arah lain?" lanjut Simon.
"Sekarang saatnya bagi saya untuk mendapatkan akhir yang bahagia," imbuh Simon.