Pemimpin Pemberontak Afghanistan Serukan Perlawanan Baru terhadap Taliban
loading...
A
A
A
Dia menambahkan, “Sudah waktunya untuk mengatasi perbedaan dan menyembuhkan luka.”
“Pengambilalihan Taliban setelah pasukan pimpinan AS mundur tahun lalu telah memundurkan hak-hak perempuan dan menciptakan lahan subur bagi kelompok teroris,” papar dia.
Massoud adalah putra pejuang legendaris anti-Soviet dan anti-Taliban Ahmad Shah Massoud.
Massoud yang lebih tua, yang dikenal sebagai Singa Panjshir, dibunuh pada tahun 2001 oleh Al-Qaeda, dua hari sebelum serangan 11 September di Amerika Serikat.
Putranya sejak itu mengambil jubah melawan pasukan Taliban. Dia berulang kali mencela rezim Taliban sebagai "tidak sah."
Pasukan NRF mengumumkan serangan terhadap Taliban pada Mei, dan pertempuran berkobar lagi bulan ini.
“Tujuan kami tidak pernah untuk memperkuat perang tetapi untuk mengakhiri perang,” tegas Massoud, menyerukan dukungan internasional pada saat perhatian global terfokus pada Ukraina.
Pada Selasa Taliban mengatakan pasukan mereka telah membunuh sekitar 40 pejuang NRF.
Sehari kemudian, kelompok Taliban mengatakan mereka "mencari" video yang beredar di media sosial yang menurut NRF menunjukkan beberapa pejuangnya dieksekusi.
"Ini tidak dapat diterima, dan ini bertentangan dengan semua hukum internasional," tegas Massoud.
“Pengambilalihan Taliban setelah pasukan pimpinan AS mundur tahun lalu telah memundurkan hak-hak perempuan dan menciptakan lahan subur bagi kelompok teroris,” papar dia.
Massoud adalah putra pejuang legendaris anti-Soviet dan anti-Taliban Ahmad Shah Massoud.
Massoud yang lebih tua, yang dikenal sebagai Singa Panjshir, dibunuh pada tahun 2001 oleh Al-Qaeda, dua hari sebelum serangan 11 September di Amerika Serikat.
Putranya sejak itu mengambil jubah melawan pasukan Taliban. Dia berulang kali mencela rezim Taliban sebagai "tidak sah."
Pasukan NRF mengumumkan serangan terhadap Taliban pada Mei, dan pertempuran berkobar lagi bulan ini.
“Tujuan kami tidak pernah untuk memperkuat perang tetapi untuk mengakhiri perang,” tegas Massoud, menyerukan dukungan internasional pada saat perhatian global terfokus pada Ukraina.
Pada Selasa Taliban mengatakan pasukan mereka telah membunuh sekitar 40 pejuang NRF.
Sehari kemudian, kelompok Taliban mengatakan mereka "mencari" video yang beredar di media sosial yang menurut NRF menunjukkan beberapa pejuangnya dieksekusi.
"Ini tidak dapat diterima, dan ini bertentangan dengan semua hukum internasional," tegas Massoud.