Pejabat Hongaria: Uni Eropa Pihak yang Kalah dalam Konflik Ukraina

Senin, 12 September 2022 - 17:28 WIB
loading...
Pejabat Hongaria: Uni...
Tentara Polandia, Amerika Serikat, dan Prancis ambil bagian dalam latihan militer NATO Defender Europe 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina, dekat Orzysz, Polandia, pada akhir Mei 2022. Foto/REUTERS
A A A
BUDAPEST - Uni Eropa (UE) mengalami kerusakan politik dan ekonomi yang parah akibat penanganannya terhadap situasi di Ukraina, dan sudah dapat dinyatakan kalah dalam konflik tersebut.

Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Majelis Nasional Hongaria Laszlo Kover pada Minggu (11/9/2022).

Laszlo Kover merupakan anggota Partai Fidesz pimpinan Perdana Menteri (PM) Viktor Orban. Dia menuduh UE gagal mencegah konflik melalui cara-cara politik, “sehingga tidak dapat memulihkan perdamaian secara diplomatis.”

“Di bawah tekanan eksternal, UE bertindak melawan kepentingan ekonomi paling dasar dan seharusnya sudah dianggap sebagai pecundang, terlepas dari pihak mana yang terlibat langsung dalam pertempuran yang akan menyatakan dirinya sebagai pemenang,” papar dia.



“Kekuatan di luar Eropa sedang mencoba mengutuk anggota blok untuk kerentanan militer, penaklukan politik, ketidakmampuan ekonomi dan energi, utang keuangan dan disintegrasi sosial, dengan Brussels membantu mereka mencapai tujuan ini,” ujar juru bicara parlemen.

Uni Eropa sedang bergulat dengan melonjaknya harga gas alam, prospek kekurangan energi di musim dingin dan lonjakan inflasi setelah sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atas operasi militernya di Ukraina.

Brussels sebagian besar mengikuti sikap Amerika Serikat (AS) yang berusaha melemahkan Rusia melalui sanksi, sambil memasok senjata dan bantuan keuangan ke Kiev.

Hongaria tetap relatif netral sejak pecahnya pertempuran pada akhir Februari. Mereka menolak mengirim senjata ke Ukraina dan mengkritik sanksi Uni Eropa terhadap Moskow, menyebutnya disalahpahami dan merugikan diri sendiri.

Budapest, yang sangat bergantung pada energi Rusia, juga mampu menegosiasikan pengecualian untuk dirinya sendiri dari larangan minyak Rusia di seluruh blok.

Pekan lalu, Menteri Urusan Eropa Mikulas Bek dari Republik Ceko, yang sekarang memimpin Dewan Uni Eropa, memperingatkan sikap Hongaria terhadap Rusia secara teoritis dapat berakhir dengan keluar dari blok tersebut.

“Negara itu telah menempuh perjalanan panjang, mencapai tepi jurang, dan sekarang harus memutuskan apakah akan kembali dari tepi itu atau mengambil risiko melompat," ujar Bek.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Dedi Mulyadi Perintahkan...
Dedi Mulyadi Perintahkan Biro Hukum Lawan Putusan PTUN terkait SMAN 1 Bandung
Kontrak Duel Chris Eubank...
Kontrak Duel Chris Eubank Jr vs Conor Benn Bocor ke Publik, Nilainya Mencapai Rp360 Miliar!
Tindakan Nekat Pangeran...
Tindakan Nekat Pangeran Harry Picu Keretakan Baru dengan William
Berita Terkini
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
28 menit yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
58 menit yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
10 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
11 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
12 jam yang lalu
Infografis
Antisipasi Perang Besar,...
Antisipasi Perang Besar, Uni Eropa Siapkan Rp13.730 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved