Memanas, Belarusia Memulai Latihan Militer di Dekat Polandia
loading...
A
A
A
MINSK - Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat, Belarusia memulai latihan militer. Negara itu akan melatih pasukan untuk mengusir para penyerbu potensial.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Belarusia mengumumkan hal itu pada Kamis (8/9/2022).
“Latihan tersebut akan memungkinkan untuk berlatih operasi tempur (khusus) yang dimaksudkan untuk membebaskan wilayah yang diduduki sementara oleh musuh,” ungkap pernyataan kementerian tersebut.
Latihan tersebut juga akan memungkinkan tentara mengasah keterampilan dalam “memulihkan kendali atas perbatasan negara,” melatih dukungan udara jarak dekat, penerapan darurat militer dan memerangi pasukan komando musuh atau kelompok bersenjata ilegal.
Latihan ini diperkirakan berlangsung hingga 14 September dan akan berlangsung di wilayah Brest yang berbatasan dengan Polandia dan Ukraina, serta di wilayah Vitebsk dan Minsk.
Belarusia juga mengundang pengamat internasional hadir untuk menunjukkan “transparansi maksimum” dan “keinginan meningkatkan stabilitas regional.”
Belarusia mulai merencanakan manuver itu setelah Presiden Alexander Lukashenko mengklaim pada Juli bahwa NATO sedang mempersiapkan perang di Eropa Timur, mengutip peningkatan aktivitas oleh aliansi militer.
“Tampaknya ‘pejuang salib’ yang baru dibentuk dari Aliansi Atlantik Utara tiba-tiba memutuskan bahwa waktunya sudah matang untuk ‘Drang nach Osten’ yang lain,” ujar dia saat itu, merujuk pada gagasan Jerman menaklukkan tanah di Timur.
Pada Agustus, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, Lukashenko menyebut Kiev sebagai ancaman bagi keamanan nasional Belarusia.
Dia menuduh kepemimpinan Ukraina memicu ketegangan regional dan merangkul kebijakan “yang ditujukan terhadap rakyatnya sendiri.”
Latihan tersebut dilakukan setelah latihan militer internasional Vostok 2022 yang diselenggarakan Rusia, di mana pasukan Belarusia juga ambil bagian.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Belarusia mengumumkan hal itu pada Kamis (8/9/2022).
“Latihan tersebut akan memungkinkan untuk berlatih operasi tempur (khusus) yang dimaksudkan untuk membebaskan wilayah yang diduduki sementara oleh musuh,” ungkap pernyataan kementerian tersebut.
Latihan tersebut juga akan memungkinkan tentara mengasah keterampilan dalam “memulihkan kendali atas perbatasan negara,” melatih dukungan udara jarak dekat, penerapan darurat militer dan memerangi pasukan komando musuh atau kelompok bersenjata ilegal.
Latihan ini diperkirakan berlangsung hingga 14 September dan akan berlangsung di wilayah Brest yang berbatasan dengan Polandia dan Ukraina, serta di wilayah Vitebsk dan Minsk.
Belarusia juga mengundang pengamat internasional hadir untuk menunjukkan “transparansi maksimum” dan “keinginan meningkatkan stabilitas regional.”
Belarusia mulai merencanakan manuver itu setelah Presiden Alexander Lukashenko mengklaim pada Juli bahwa NATO sedang mempersiapkan perang di Eropa Timur, mengutip peningkatan aktivitas oleh aliansi militer.
“Tampaknya ‘pejuang salib’ yang baru dibentuk dari Aliansi Atlantik Utara tiba-tiba memutuskan bahwa waktunya sudah matang untuk ‘Drang nach Osten’ yang lain,” ujar dia saat itu, merujuk pada gagasan Jerman menaklukkan tanah di Timur.
Pada Agustus, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, Lukashenko menyebut Kiev sebagai ancaman bagi keamanan nasional Belarusia.
Dia menuduh kepemimpinan Ukraina memicu ketegangan regional dan merangkul kebijakan “yang ditujukan terhadap rakyatnya sendiri.”
Latihan tersebut dilakukan setelah latihan militer internasional Vostok 2022 yang diselenggarakan Rusia, di mana pasukan Belarusia juga ambil bagian.
(sya)