Apakah China Akan Invasi Taiwan Habis-habisan? Ini Jawaban Beijing
loading...
A
A
A
SYDNEY - China mengisyaratkan akan melakukan operasi militer terhadap Taiwan untuk mengambil alih kenadali pulau itu. Namun, Beijing menolak narasi "invasi" meski operasi militer kemungkinan dilakukan secara habis-habisan.
Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, mengatakan kepada ABC Australia bahwa China akan lebih memilih persatuan politik yang damai dengan Taiwan di masa depan, tetapi memiliki opsi untuk menggunakan "cara-cara yang tidak damai".
Ditanya apakah itu memerlukan invasi militer habis-habisan atau skala penuh?
"Saya tidak akan menggunakan kata 'invasi'. Taiwan adalah bagian dari China. 'Invasi' adalah untuk hubungan antarnegara," ujarnya, yang dilansir Kamis (8/9/2022).
Diplomat senior China itu mengatakan pemerintah China akan membingkai potensi serangan terhadap Taiwan dengan cara yang berbeda, mirip dengan penggunaan "operasi militer khusus" Rusia untuk menggambarkan invasi ke Ukraina.
Beijing, seperti halnya Rusia, juga keberatan dengan penggunaan kata "invasi" untuk menggambarkan konflik yang sedang berlangsung, dan jarang menggunakan istilah "perang".
Beberapa publikasi dan komentator China yang lebih hawkish memilih "pembebasan" ketika membahas desain operasi Beijing terhadap Taiwan.
Kata yang sama diterapkan pada pengambilalihan Xinjiang dan Tibet oleh China lebih dari tujuh dekade lalu.
Pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh National Press Club of Australia pada bulan Agustus, Xiao mengatakan kepada para wartawan dan pakar think tank: "Kami sedang menunggu unifikasi damai. Tapi kami tidak pernah mengesampingkan pilihan kami untuk menggunakan cara lain."
Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, mengatakan kepada ABC Australia bahwa China akan lebih memilih persatuan politik yang damai dengan Taiwan di masa depan, tetapi memiliki opsi untuk menggunakan "cara-cara yang tidak damai".
Ditanya apakah itu memerlukan invasi militer habis-habisan atau skala penuh?
"Saya tidak akan menggunakan kata 'invasi'. Taiwan adalah bagian dari China. 'Invasi' adalah untuk hubungan antarnegara," ujarnya, yang dilansir Kamis (8/9/2022).
Diplomat senior China itu mengatakan pemerintah China akan membingkai potensi serangan terhadap Taiwan dengan cara yang berbeda, mirip dengan penggunaan "operasi militer khusus" Rusia untuk menggambarkan invasi ke Ukraina.
Beijing, seperti halnya Rusia, juga keberatan dengan penggunaan kata "invasi" untuk menggambarkan konflik yang sedang berlangsung, dan jarang menggunakan istilah "perang".
Beberapa publikasi dan komentator China yang lebih hawkish memilih "pembebasan" ketika membahas desain operasi Beijing terhadap Taiwan.
Kata yang sama diterapkan pada pengambilalihan Xinjiang dan Tibet oleh China lebih dari tujuh dekade lalu.
Pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh National Press Club of Australia pada bulan Agustus, Xiao mengatakan kepada para wartawan dan pakar think tank: "Kami sedang menunggu unifikasi damai. Tapi kami tidak pernah mengesampingkan pilihan kami untuk menggunakan cara lain."