Rusia Kecewa Laporan IAEA Tak Sebut Pelaku Penembakan PLTN Zaporozhye
loading...
A
A
A
NEW YORK - Rusia sangat kecewa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak akan mengidentifikasi pelaku penembakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporozhye.
Selain itu, proposal IAEA untuk mendemiliterisasi fasilitas tersebut “tidak serius,” menurut Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada Selasa (6/9/2022).
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi secara pribadi memimpin tim inspektur ke fasilitas yang dikuasai Rusia pekan lalu, dan menyaksikan langsung serangan artileri.
Namun, laporan IAEA tentang kunjungan tersebut, yang diterbitkan sebelumnya pada Selasa, tidak menyebutkan siapa yang menembaki PLTN Zaporozhye, meskipun Staf Umum Ukraina secara terbuka mengakui menargetkan Energodar di dekatnya.
“Saya tidak bisa membuat keputusan itu,” ungkap Grossi kepada Christiane Amanpour dari CNN.
Dia menjelaskan, “Kami tidak memiliki sarana untuk melakukan itu. Seperti yang Anda ketahui, Anda perlu melihat atau memantau operasi militer di kawasan dan semua luasnya, yang tidak hanya di luar mandat IAEA, tetapi akan membutuhkan kemampuan yang sangat besar.”
Nebenzia, yang sebelumnya telah memberikan bukti kesalahan Ukraina kepada PBB, mengatakan keengganan pengawas itu disesalkan.
Dia juga mencatat Kiev melakukan “upaya mengerikan” untuk merebut pembangkit listrik selama kunjungan tim IAEA.
“Usulan Grossi untuk mendemiliterisasi Zaporozhye tidak serius,” ujar Nebenzia kepada wartawan di New York.
Selain itu, proposal IAEA untuk mendemiliterisasi fasilitas tersebut “tidak serius,” menurut Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada Selasa (6/9/2022).
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi secara pribadi memimpin tim inspektur ke fasilitas yang dikuasai Rusia pekan lalu, dan menyaksikan langsung serangan artileri.
Namun, laporan IAEA tentang kunjungan tersebut, yang diterbitkan sebelumnya pada Selasa, tidak menyebutkan siapa yang menembaki PLTN Zaporozhye, meskipun Staf Umum Ukraina secara terbuka mengakui menargetkan Energodar di dekatnya.
“Saya tidak bisa membuat keputusan itu,” ungkap Grossi kepada Christiane Amanpour dari CNN.
Dia menjelaskan, “Kami tidak memiliki sarana untuk melakukan itu. Seperti yang Anda ketahui, Anda perlu melihat atau memantau operasi militer di kawasan dan semua luasnya, yang tidak hanya di luar mandat IAEA, tetapi akan membutuhkan kemampuan yang sangat besar.”
Nebenzia, yang sebelumnya telah memberikan bukti kesalahan Ukraina kepada PBB, mengatakan keengganan pengawas itu disesalkan.
Dia juga mencatat Kiev melakukan “upaya mengerikan” untuk merebut pembangkit listrik selama kunjungan tim IAEA.
“Usulan Grossi untuk mendemiliterisasi Zaporozhye tidak serius,” ujar Nebenzia kepada wartawan di New York.