Zelensky Ingin Legalkan Pornografi Meski Ukraina Sedang Perang

Selasa, 06 September 2022 - 06:58 WIB
loading...
Zelensky Ingin Legalkan...
Presiden Volodymyr Zelensky mempertimbangkan untuk melegalkan pornografi di Ukraina meski negara tersebut sedang berperang dengan Rusia. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky telah memerintahkan peninjauan untuk melegalkan pornografi dan erotika meski Ukraina sedang dilanda perang dengan Rusia .

Langkah Zelensky diambil sebagai tanggapan atas petisi yang mengumpulkan 25.000 tanda tangan—jumlah yang diperlukan agar masalah tersebut dipertimbangkan oleh pihak berwenang.

Mengomentari inisiatif itu, Zelensky mengisyaratkan bahwa dia telah menugaskan Perdana Menteri Denis Shmigal. "Untuk memproses masalah yang diangkat dalam petisi elektronik...dan memberi tahu penulisnya tentang hasil pertimbangan," katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (6/9/2022).



Zelensky mencatat bahwa Konstitusi nasional memberikan warga Ukraina hak atas kebebasan berpikir, berbicara dan berekspresi.
Hanya saja, ketentuan seperti itu dibatasi, antara lain, oleh undang-undang tentang Perlindungan Moralitas Publik—yang melarang produksi dan distribusi materi eksplisit.

Penulis petisi, Taras Syromskyi, mengatakan bahwa undang-undang Ukraina di bidang ini memiliki banyak celah yang memberi ruang untuk interpretasinya, terutama mengenai bagaimana erotisme sebenarnya didefinisikan.

“Undang-undang tidak menjelaskan dengan baik di mana erotisme dalam seni, dan di mana erotisme adalah porno,” tulisnya.

Penulis juga mengatakan pelarangan pornografi juga dapat mendorong korupsi.

"Pada saat yang sama, legalisasi pornografi menghadirkan kesempatan ideal untuk membawa uang ke anggaran Ukraina,” katanya.

Pernikahan Sesama Jenis

Tanggapan Zelensky terhadap petisi itu muncul setelah dia mendesak perdana menteri untuk mempertimbangkan melegalkan pernikahan sesama jenis menyusul petisi lain bulan lalu.

Dia mencatat pada saat itu, bagaimanapun, bahwa ketentuan Konstitusi tentang pernikahan saat ini tidak dapat diubah karena darurat militer diumumkan pada 24 Februari, hari yang sama Rusia memulai serangan militernya di negara itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1652 seconds (0.1#10.140)