Rusia: Setelah Menjajah 20 Tahun, AS Harus Bayar Tagihan Afghanistan
loading...
A
A
A
Nebenzia membalas Thomas-Greenfield, dengan alasan Washington harus menanggung beban, mengingat hampir dua dekade pasukan AS di Afghanistan.
"Sinisme dari pernyataan seperti itu cukup mengejutkan: Kami diminta mengeluarkan dompet kami untuk membangun kembali negara yang ekonominya hampir hancur oleh pendudukan AS dan NATO selama 20 tahun," tegas Nebenzia.
“Alih-alih mengakui kesalahan dan mencoba memperbaikinya, kami sekarang dihukum karena tidak mau membayar tagihan orang lain. Ini adalah proposisi yang tidak biasa,” ujar dia.
“Tidak, mantan mitra Barat yang terkasih, Andalah yang harus membayar kesalahan Anda,” tegas dia.
“Kami telah membantu dan akan terus membantu Afghanistan, dan kami menyarankan Anda untuk fokus pada kompensasi… orang Afghanistan selama 20 tahun pendudukan tidak masuk akal yang menghancurkan Afghanistan dan (mengancam kelangsungan hidup rakyatnya),” ungkap dia.
Sebagai tanggapan, Thomas-Greenfield mengatakan, “Biarkan saya menyatakan bahwa jika Federasi Rusia percaya bahwa ada ekonomi di Afghanistan yang akan dihancurkan, itu telah dihancurkan oleh Taliban.”
Duta Besar China Zhang Jun menanggapi, “Kegagalan 20 tahun terakhir (di Afghanistan) telah sekali lagi membuktikan bahwa intervensi militer dan politik kekuasaan bukanlah cara yang benar, dan tragedi di Afghanistan tidak boleh dibiarkan terulang.”
PBB telah memperingatkan tingkat bantuan asing saat ini ke Afghanistan tidak cukup. “Anda tidak dapat menggunakan bantuan kemanusiaan untuk menambal apa yang telah menjadi ekonomi yang benar-benar runtuh,” ujar Kanni Wignaraja, asisten sekretaris jenderal dan direktur regional Asia-Pasifik di Program Pembangunan PBB, mengatakan bulan ini.
Lihat Juga: Eks Letkol AS Dukung Klaim Houthi Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika, Ini 3 Alasannya
"Sinisme dari pernyataan seperti itu cukup mengejutkan: Kami diminta mengeluarkan dompet kami untuk membangun kembali negara yang ekonominya hampir hancur oleh pendudukan AS dan NATO selama 20 tahun," tegas Nebenzia.
“Alih-alih mengakui kesalahan dan mencoba memperbaikinya, kami sekarang dihukum karena tidak mau membayar tagihan orang lain. Ini adalah proposisi yang tidak biasa,” ujar dia.
“Tidak, mantan mitra Barat yang terkasih, Andalah yang harus membayar kesalahan Anda,” tegas dia.
“Kami telah membantu dan akan terus membantu Afghanistan, dan kami menyarankan Anda untuk fokus pada kompensasi… orang Afghanistan selama 20 tahun pendudukan tidak masuk akal yang menghancurkan Afghanistan dan (mengancam kelangsungan hidup rakyatnya),” ungkap dia.
Sebagai tanggapan, Thomas-Greenfield mengatakan, “Biarkan saya menyatakan bahwa jika Federasi Rusia percaya bahwa ada ekonomi di Afghanistan yang akan dihancurkan, itu telah dihancurkan oleh Taliban.”
Duta Besar China Zhang Jun menanggapi, “Kegagalan 20 tahun terakhir (di Afghanistan) telah sekali lagi membuktikan bahwa intervensi militer dan politik kekuasaan bukanlah cara yang benar, dan tragedi di Afghanistan tidak boleh dibiarkan terulang.”
PBB telah memperingatkan tingkat bantuan asing saat ini ke Afghanistan tidak cukup. “Anda tidak dapat menggunakan bantuan kemanusiaan untuk menambal apa yang telah menjadi ekonomi yang benar-benar runtuh,” ujar Kanni Wignaraja, asisten sekretaris jenderal dan direktur regional Asia-Pasifik di Program Pembangunan PBB, mengatakan bulan ini.
Lihat Juga: Eks Letkol AS Dukung Klaim Houthi Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika, Ini 3 Alasannya
(sya)