Iran Nyaris Tangkap Kapal Nirawak Amerika, tapi Dilepaskan usai Digertak Militer AS

Rabu, 31 Agustus 2022 - 01:51 WIB
loading...
Iran Nyaris Tangkap Kapal Nirawak Amerika, tapi Dilepaskan usai Digertak Militer AS
Pasukan Angkatan Laut IRGC Iran yang berada di atas kapal Shahid Baziar nyaris menangkap kapal nirawak militer AS. Foto/US Navy
A A A
TEHERAN - Pasukan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran nyaris menangkap kapal nirawak yang dioperasikan Armada Ke-5 Amerika Serikat (AS) di perairan Teluk Arab. Kapal drone itu akhirnya dilepaskan setelah kapal dan helikopter militer Amerika datang untuk menggertak pasukan IRGC.

Armada Ke-5, dalam sebuah pernyataan hari Selasa (30/8/2022) mengatakan kapal pendukung IRGC, Shahid Baziar, sedang menarik kapal permukaan tak berawak Saildrone Explorer dalam upaya untuk menangkapnya pada Senin malam.

Kapal drone itu dilengkapi dengan sensor, radar dan kamera untuk navigasi dan pengumpulan data.

Kapal patroli pantai Angkatan Laut AS di dekatnya, USS Thunderbolt merespons, dan Armada Ke-5 juga meluncurkan helikopter MH-60S Sea Hawk dari sebuah pangkalan di dekat Bahrain.



Angkatan Laut AS mengatakan tindakannya memaksa kapal IRGC untuk memutuskan tali penarik ke kapal drone dan meninggalkan daerah itu empat jam kemudian.

Komandan Komando Pusat (CENTCOM) Angkatan Laut AS, Armada ke-5 AS dan Angkatan Maritim Gabungan, Brad Cooper, mengatakan: “Tindakan IRGC itu mencolok, tidak beralasan dan tidak konsisten dengan perilaku pasukan maritim profesional.”

Insiden ini terjadi pada saat yang sensitif ketika ketegangan tetap tinggi di kawasan itu karena negosiasi antara AS dan Iran untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan sedang berlangsung.

Itu juga terjadi seminggu setelah pasukan AS menyerang fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan IRGC di Suriah.

"Profesionalisme dan kompetensi awak USS Thunderbolt mencegah Iran dari tindakan ilegal ini," kata pejabat tinggi CENTCOM AS Erik Kurilla dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Fox News, Selasa (30/8/2022).

"Insiden ini sekali lagi menunjukkan aktivitas destabilisasi, ilegal, dan tidak profesional Iran yang terus berlanjut di Timur Tengah."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)