Ribuan Hooligan Pro-Putin Serbu Jalan Beograd, Paksa Batalkan Pawai LGBT
loading...
A
A
A
BEOGRAD - Ribuan "hooligan" pro-Presiden Rusia Vladimir Putin menyerbu jalan-jalan di Beograd, Serbia, pada hari Minggu. Mereka memaksa pemerintah membatalkan pawai lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) .
Pawai LGBT "EuroPride" rencananya akan digelar di Beograd atau Belgrade pada 12 hingga 18 September 2022.
Selain massa "hooligan"—sebutan untuk massa preman—komunitas Kristen Ortodoks juga turun ke jalan menuntut hal serupa.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan aksi pengunjuk rasa telah membuat pemerintah terpaksa "menunda atau membatalkan" pawai EuroPride 2022 yang akan datang karena masalah keamanan.
"Selamatkan anak-anak dan keluarga kami," teriak para pengunjuk rasa, yang membawa salib, bendera keagamaan dan bendera Rusia.
Presiden Vucic mengatakan tidak mungkin untuk "menangani semuanya" pada saat Serbia ditekan dengan segala macam masalah, menggarisbawahi ketegangan baru-baru ini dengan bekas provinsi Kosovo dan kekhawatiran atas krisis energi dan makanan.
Tapi penyelenggara EuroPride bersumpah untuk melanjutkan parade.
“[Pawai] Pride akan berjalan sesuai rencana pada 17 September,” kata koordinator Belgrade Pride, Marko Mihailovic, seperti dikutip AFP, Senin (29/8/2022).
Sementara itu, berbicara kepada orang banyak pada hari Minggu, Uskup Ortodoks Serbia Nikanor memuji keputusan pihak berwenang untuk tindakan yang dia sebut "membalikkan penodaan negara kita, Gereja kita dan keluarga kita”.
Pawai LGBT "EuroPride" rencananya akan digelar di Beograd atau Belgrade pada 12 hingga 18 September 2022.
Selain massa "hooligan"—sebutan untuk massa preman—komunitas Kristen Ortodoks juga turun ke jalan menuntut hal serupa.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan aksi pengunjuk rasa telah membuat pemerintah terpaksa "menunda atau membatalkan" pawai EuroPride 2022 yang akan datang karena masalah keamanan.
"Selamatkan anak-anak dan keluarga kami," teriak para pengunjuk rasa, yang membawa salib, bendera keagamaan dan bendera Rusia.
Presiden Vucic mengatakan tidak mungkin untuk "menangani semuanya" pada saat Serbia ditekan dengan segala macam masalah, menggarisbawahi ketegangan baru-baru ini dengan bekas provinsi Kosovo dan kekhawatiran atas krisis energi dan makanan.
Tapi penyelenggara EuroPride bersumpah untuk melanjutkan parade.
“[Pawai] Pride akan berjalan sesuai rencana pada 17 September,” kata koordinator Belgrade Pride, Marko Mihailovic, seperti dikutip AFP, Senin (29/8/2022).
Sementara itu, berbicara kepada orang banyak pada hari Minggu, Uskup Ortodoks Serbia Nikanor memuji keputusan pihak berwenang untuk tindakan yang dia sebut "membalikkan penodaan negara kita, Gereja kita dan keluarga kita”.