Diplomat Rusia Kecam Upaya Diplomatis AS Picu Ketegangan di Seluruh Dunia

Minggu, 28 Agustus 2022 - 17:05 WIB
loading...
Diplomat Rusia Kecam...
Diplomat Rusia Kecam Upaya Diplomatis AS Picu Ketegangan di Seluruh Dunia. FOTO/TASS
A A A
MOSKOW - Diplomat Amerika Serikat (AS) di luar negeri fokus pada langkah-langkah untuk memicu hotspot baru di seluruh dunia. Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia , Maria Zakharova di saluran Telegramnya, Sabtu (27/8/2022).

Mengomentari wawancara Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel dengan sejumlah media, Zakharova mengatakan diplomat AS telah menjelaskan "apa yang telah disibukkan oleh utusan AS di seluruh dunia".



“Ini mengungkapkan inti dari instruksi yang dia dan rekan-rekannya telah terima dari Departemen Luar Negeri AS. Mempromosikan "diplomasi komersial" gaya AS adalah agenda teratas para diplomat Amerika,” kata Zakharova, seperti dikutip dari kantor berita TASS.

“Ini ada hubungannya dengan motivasi politik dan ideologisasi yang terang-terangan untuk apa yang dulunya merupakan hubungan pertukaran murni. Tujuannya adalah untuk merusak kontak ekonomi satelit (Amerika Serikat) dengan China sebanyak mungkin,” lanjut Zakharova.

Menurutnya, “diplomasi komersial" semacam itu datang dengan paksaan dan ancaman. "Emanuel dengan bangga menyatakan bahwa Jepang siap membayar lebih untuk menghindari sanksi dan ketidakstabilan," kata Zakharova.



Dia mengecam ini sebagai pemerasan karena menarik investasi Jepang senilai miliaran dalam penelitian strategis, teknologi, dan proyek produksi AS. Menurut Zakharova, mendorong militerisasi dan memicu ketegangan baru berada di urutan ketiga dalam agenda diplomatik AS.

"Emanuel memuji proposal yang diajukan oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanan negara dan potensi militernya," katanya.

"Jadi, inti dari `diplomasi' AS hari ini adalah untuk memicu ketegangan di seluruh dunia, mempromosikan Amerika Serikat sebagai penjamin stabilitas dan memompa sumber daya dan teknologi vital dari satelit mereka," Zakharova menyimpulkan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)