Hacker Berulah, Data Rahasia NATO Dijual di Dunia Maya
loading...
A
A
A
BRUSSELS - NATO tengah menyelidiki penjualan data perusahaan rudal oleh sekelompok hacker . Aliansi keamanan bentukan Amerika Serikat (AS) itu tengah menilai dampak dari penjualan data dokumen militer rahasia tersebut.
Kelompokhacker itu menjual berkas setelah mencuri data yang terkait dengan produsen pembuat senjata utama Eropa. Data yang dijual termasuk cetak biru senjata yang digunakan oleh sekutu NATO dalam perang Ukraina .
Perusahaan MBDA Missile Systems mengakui datanya termasuk di antara data yang diretas tetapi mengklaim tidak ada file rahasia milik perusahaan. Perusahaan pan-Eropa, yang berkantor pusat di Prancis, mengatakan informasinya diretas dari hard drive eksternal yang disusupi. Perusahaan itu menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang di Italia, tempat pelanggaran data terjadi.
Patut diipahami bahwa penyelidikan dipusatkan di sekitar salah satu pemasok MBDA.
"Kami sedang menilai klaim yang berkaitan dengan data yang diduga dicuri dari MBDA. Kami tidak memiliki indikasi bahwa jaringan NATO telah disusupi," kata juru bicara NATO dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC, Sabtu (27/8/2022).
Penjahat dunia maya, yang beroperasi di forum Rusia dan Inggris, menjual 80GB data curian seharga 15 Bitcoin atau sekitar 273 ribu poundsterling atau Rp4,7 miliar dan mengklaim telah menjual data itu kepada setidaknya satu pembeli yang tidak dikenal sejauh ini.
Dalam iklan mereka untuk data yang dicuri, para peretas mengklaim memiliki informasi rahasia tentang karyawan perusahaan yang ambil bagian dalam pengembangan proyek militer tertutup serta dokumentasi desain, gambar, presentasi, materi video dan foto, perjanjian kontrak dan korespondensi dengan perusahaan lain.
Sampel data gratis 50MB, yang dilihat oleh BBC, termasuk dokumen berlabel "RAHASIA NATO", "NATO DIBATASI" dan "Informasi Terkendali Tidak Diklasifikasikan".
Selain sampel, para penjahat memberikan dokumen tambahan melalui email, termasuk dua bertanda "RAHASIA NATO".
Kelompokhacker itu menjual berkas setelah mencuri data yang terkait dengan produsen pembuat senjata utama Eropa. Data yang dijual termasuk cetak biru senjata yang digunakan oleh sekutu NATO dalam perang Ukraina .
Perusahaan MBDA Missile Systems mengakui datanya termasuk di antara data yang diretas tetapi mengklaim tidak ada file rahasia milik perusahaan. Perusahaan pan-Eropa, yang berkantor pusat di Prancis, mengatakan informasinya diretas dari hard drive eksternal yang disusupi. Perusahaan itu menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang di Italia, tempat pelanggaran data terjadi.
Patut diipahami bahwa penyelidikan dipusatkan di sekitar salah satu pemasok MBDA.
"Kami sedang menilai klaim yang berkaitan dengan data yang diduga dicuri dari MBDA. Kami tidak memiliki indikasi bahwa jaringan NATO telah disusupi," kata juru bicara NATO dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC, Sabtu (27/8/2022).
Penjahat dunia maya, yang beroperasi di forum Rusia dan Inggris, menjual 80GB data curian seharga 15 Bitcoin atau sekitar 273 ribu poundsterling atau Rp4,7 miliar dan mengklaim telah menjual data itu kepada setidaknya satu pembeli yang tidak dikenal sejauh ini.
Dalam iklan mereka untuk data yang dicuri, para peretas mengklaim memiliki informasi rahasia tentang karyawan perusahaan yang ambil bagian dalam pengembangan proyek militer tertutup serta dokumentasi desain, gambar, presentasi, materi video dan foto, perjanjian kontrak dan korespondensi dengan perusahaan lain.
Sampel data gratis 50MB, yang dilihat oleh BBC, termasuk dokumen berlabel "RAHASIA NATO", "NATO DIBATASI" dan "Informasi Terkendali Tidak Diklasifikasikan".
Selain sampel, para penjahat memberikan dokumen tambahan melalui email, termasuk dua bertanda "RAHASIA NATO".