Presiden Ketiga Ukraina Viktor Yuschenko: Putin Telah Kalah Perang!
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden ketiga Ukraina Vicktor Yuschenko mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah kalah perang. Namun, yang membingungkan, dia juga mengatakan Kiev saat ini belum menang.
Mantan presiden Ukraina itu menyampaikannya dalam sebuah pernyataan pada Hari Kemerdekaan 24 Agustus 2022, yang sekaligus menandai setengah tahun perang saat ini dengan Rusia.
Yuschenko mengatakan Ukraina "telah memberikan panas" kepada Rusia dan Presiden Vladimir Putin. Menurutnya, negaranya telah menunjukkan kepada dunia bahwa mereka dapat melawan, dan tidak akan mundur.
"Tiga hari terakhir, yang penuh dengan peristiwa dari Janka ke semua bandara yang didapat partisan Ukraina, memberi banyak harapan," kata Yuschenko kepada Pravda Ukraina.
"Semuanya mengatakan bahwa kita berada dalam situasi di mana Putin sudah kalah, tentu saja. Tapi kita belum menang," ujarnya.
Rabu menandai enam bulan perang agresi Rusia. Rusia mulai membangun pasukan di sepanjang perbatasan utara dan barat Ukraina pada akhir Januari, dan mereka mulai menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sejak itu, ada banyak korban di kedua belah pihak. Itu termasuk warga sipil Ukraina, milisi asing, militer Ukraina dan lebih dari 45.000 orang Rusia.
Rusia gagal merebut Kiev, Lviv dan Odesa, tetapi mereka menduduki banyak wilayah di bagian timur Ukraina. Rusia telah menduduki sebagian besar Oblast Donbas, yang meliputi Luhansk, Severodonetsk, Donetsk dan Mariupol.
Rusia juga telah menduduki kota-kota besar di selatan Kherson dan Melitopol.
Rabu juga merupakan Hari Kemerdekaan Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan roket Rusia menghantam stasiun kereta api Chaplyne di wilayah Dnipropetrovsk.
Mantan presiden Ukraina itu menyampaikannya dalam sebuah pernyataan pada Hari Kemerdekaan 24 Agustus 2022, yang sekaligus menandai setengah tahun perang saat ini dengan Rusia.
Yuschenko mengatakan Ukraina "telah memberikan panas" kepada Rusia dan Presiden Vladimir Putin. Menurutnya, negaranya telah menunjukkan kepada dunia bahwa mereka dapat melawan, dan tidak akan mundur.
"Tiga hari terakhir, yang penuh dengan peristiwa dari Janka ke semua bandara yang didapat partisan Ukraina, memberi banyak harapan," kata Yuschenko kepada Pravda Ukraina.
"Semuanya mengatakan bahwa kita berada dalam situasi di mana Putin sudah kalah, tentu saja. Tapi kita belum menang," ujarnya.
Rabu menandai enam bulan perang agresi Rusia. Rusia mulai membangun pasukan di sepanjang perbatasan utara dan barat Ukraina pada akhir Januari, dan mereka mulai menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sejak itu, ada banyak korban di kedua belah pihak. Itu termasuk warga sipil Ukraina, milisi asing, militer Ukraina dan lebih dari 45.000 orang Rusia.
Rusia gagal merebut Kiev, Lviv dan Odesa, tetapi mereka menduduki banyak wilayah di bagian timur Ukraina. Rusia telah menduduki sebagian besar Oblast Donbas, yang meliputi Luhansk, Severodonetsk, Donetsk dan Mariupol.
Rusia juga telah menduduki kota-kota besar di selatan Kherson dan Melitopol.
Rabu juga merupakan Hari Kemerdekaan Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan roket Rusia menghantam stasiun kereta api Chaplyne di wilayah Dnipropetrovsk.