Putin: Rusia Mungkin Perlu Tentara untuk Bantu Perangi Virus Corona
loading...
Presiden Rusia Vladimir Putin. FOTO/Reuters
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia mungkin perlu mengerahkan tentara untuk membantu mengatasi krisis virus Corona. Saat ini, penularan virus Corona jenis baru, Covid-19 di Rusia kian parah, setelah jumlah kasus yang dikonfirmasi dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (13/4), Rusia melaporkan 2.558 kasus baru pada awal pekan ini. Dengan demikian ada 18.328 kasus positif Covid-19 di negara itu. Meskipun meningkat, jumlah kematian di Rusia masih jauh lebih rendah dibanding dengan Amerika Serikat (AS) dan Italia.
Moskow, daerah yang paling parah dilanda, dan beberapa daerah lain telah memberlakukan lockdown. Pemerintah kota memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah, kecuali untuk membeli makanan, mencari perawatan medis yang mendesak, membuang sampah, atau pergi bekerja jika benar-benar diperlukan.
Putin mengkritik apa yang dikatakannya adalah kecerobohan di beberapa daerah yang memungkinkan wabah Corona memperoleh pijakan. Ia juga mendesak para pemimpin daerah untuk memanfaatkan apa yang menurutnya merupakan jeda tiga hingga empat minggu dengan apa yang dialami Moskow.
"Cadangan ini (waktu) dapat habis dengan cepat, tidak boleh dihabiskan tanpa berpikir. Sisa waktu itu harus digunakan dengan cara yang paling efisien," kata Putin kepada para pejabat. "Kami memiliki banyak masalah, kami tidak punya apa-apa untuk dibanggakan dan kami pasti tidak boleh santai," tambahnya.
Putin mendesak para pejabat untuk mempertimbangkan menggunakan pasukan Rusia untuk membantu mengatasi krisis. Ia mengungkapkan bahwa Rusia pernah mengirim dokter dan peralatan medis ke Italia dan Serbia dalam beberapa pekan terakhir untuk membantu menangani penyebaran Covid-19.
“Tentu saja Anda perlu menggunakan pengalaman ini, dan ingat bahwa semua opsi ini, termasuk opsi dari kementerian pertahanan, jika diperlukan, dapat dan harus dilibatkan di sini,” kata Putin. Ia mengingatkan, bahwa sumber daya yang digunakan oleh tentara adalah sebagian kecil dari apa yang dimiliki Kementerian Pertahanan.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (13/4), Rusia melaporkan 2.558 kasus baru pada awal pekan ini. Dengan demikian ada 18.328 kasus positif Covid-19 di negara itu. Meskipun meningkat, jumlah kematian di Rusia masih jauh lebih rendah dibanding dengan Amerika Serikat (AS) dan Italia.
Moskow, daerah yang paling parah dilanda, dan beberapa daerah lain telah memberlakukan lockdown. Pemerintah kota memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah, kecuali untuk membeli makanan, mencari perawatan medis yang mendesak, membuang sampah, atau pergi bekerja jika benar-benar diperlukan.
Putin mengkritik apa yang dikatakannya adalah kecerobohan di beberapa daerah yang memungkinkan wabah Corona memperoleh pijakan. Ia juga mendesak para pemimpin daerah untuk memanfaatkan apa yang menurutnya merupakan jeda tiga hingga empat minggu dengan apa yang dialami Moskow.
"Cadangan ini (waktu) dapat habis dengan cepat, tidak boleh dihabiskan tanpa berpikir. Sisa waktu itu harus digunakan dengan cara yang paling efisien," kata Putin kepada para pejabat. "Kami memiliki banyak masalah, kami tidak punya apa-apa untuk dibanggakan dan kami pasti tidak boleh santai," tambahnya.
Putin mendesak para pejabat untuk mempertimbangkan menggunakan pasukan Rusia untuk membantu mengatasi krisis. Ia mengungkapkan bahwa Rusia pernah mengirim dokter dan peralatan medis ke Italia dan Serbia dalam beberapa pekan terakhir untuk membantu menangani penyebaran Covid-19.
“Tentu saja Anda perlu menggunakan pengalaman ini, dan ingat bahwa semua opsi ini, termasuk opsi dari kementerian pertahanan, jika diperlukan, dapat dan harus dilibatkan di sini,” kata Putin. Ia mengingatkan, bahwa sumber daya yang digunakan oleh tentara adalah sebagian kecil dari apa yang dimiliki Kementerian Pertahanan.
(esn)
Lihat Juga :
