Zelensky Peringatkan Rusia Tidak Seret Tentara Ukraina ke Pengadilan
loading...
A
A
A
KIEV - Rusia mungkin mengambil langkah provokatif dengan mengadili tentara Ukraina yang ditangkap pasukan Moskow. Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky , Minggu (22/8/2022).
Zelensky mengutip laporan media bahwa Rusia sedang mempersiapkan untuk menempatkan pejuang Ukraina yang ditangkap selama pengepungan Mariupol ke pengadilan publik. Momen itu bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan Ukraina pada Rabu (24/8).
Hari Kemerdekaan Ukraina yang jatuh pada 24 Agustus, juga akan menandai enam bulan sejak Rusia menginvasi bekas republik Soviet, dalam perang dahsyat yang telah menelan ribuan nyawa.
"Jika pengadilan tercela ini terjadi, jika orang-orang kita dibawa ke pengaturan ini dengan melanggar semua perjanjian, semua aturan internasional, akan ada pelecehan," ujar Zelensky. "Ini akan menjadi batas di mana tidak ada negosiasi yang mungkin dilakukan," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Ibukota Kiev telah mengumumkan larangan pertemuan publik. Kharkiv juga, mengumumkan jam malam di sekitar liburan. Zelensky kembali ke topik yang telah dia angkat dalam pidato malam sebelumnya.
"Rusia dapat mencoba melakukan sesuatu yang sangat menjijikkan, sangat kejam," dia memperingatkan pada Sabtu malam. "Salah satu tujuan utama musuh adalah mempermalukan kita dan menabur kesedihan, ketakutan, dan konflik," lanjutnya.
Namun, Zelensky menambahkan, rakyat Ukraina harus cukup kuat untuk melawan semua provokasi dan "membuat penjajah membayar teror mereka".
Sementara seorang penasihat presiden, Mykhaylo Podolyak, mengatakan, Rusia dapat mengintensifkan kampanye pengebomannya. "Rusia adalah negara kuno yang menghubungkan tindakannya dengan tanggal tertentu, itu semacam obsesi," katanya seperti dikutip kantor berita Interfax-Ukraina.
Zelensky mengutip laporan media bahwa Rusia sedang mempersiapkan untuk menempatkan pejuang Ukraina yang ditangkap selama pengepungan Mariupol ke pengadilan publik. Momen itu bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan Ukraina pada Rabu (24/8).
Hari Kemerdekaan Ukraina yang jatuh pada 24 Agustus, juga akan menandai enam bulan sejak Rusia menginvasi bekas republik Soviet, dalam perang dahsyat yang telah menelan ribuan nyawa.
"Jika pengadilan tercela ini terjadi, jika orang-orang kita dibawa ke pengaturan ini dengan melanggar semua perjanjian, semua aturan internasional, akan ada pelecehan," ujar Zelensky. "Ini akan menjadi batas di mana tidak ada negosiasi yang mungkin dilakukan," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Ibukota Kiev telah mengumumkan larangan pertemuan publik. Kharkiv juga, mengumumkan jam malam di sekitar liburan. Zelensky kembali ke topik yang telah dia angkat dalam pidato malam sebelumnya.
"Rusia dapat mencoba melakukan sesuatu yang sangat menjijikkan, sangat kejam," dia memperingatkan pada Sabtu malam. "Salah satu tujuan utama musuh adalah mempermalukan kita dan menabur kesedihan, ketakutan, dan konflik," lanjutnya.
Namun, Zelensky menambahkan, rakyat Ukraina harus cukup kuat untuk melawan semua provokasi dan "membuat penjajah membayar teror mereka".
Sementara seorang penasihat presiden, Mykhaylo Podolyak, mengatakan, Rusia dapat mengintensifkan kampanye pengebomannya. "Rusia adalah negara kuno yang menghubungkan tindakannya dengan tanggal tertentu, itu semacam obsesi," katanya seperti dikutip kantor berita Interfax-Ukraina.