Pemimpin Katolik Yerusalem: Rakyat Palestina Merasa Ditinggalkan Komunitas Internasional
loading...
A
A
A
RIMINI - Patriark Latin Yerusalem Pierbattista Pizzaballa menyatakan rakyat Palestina merasa ditinggalkan komunitas internasional.
Pernyataan itu muncul pada Sabtu (20/8/2022) dalam konferensi tentang dialog antar-agama di kota Rimini, Italia.
“Perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat membuat prospek perjanjian damai Israel-Palestina semakin sulit,” ujar Pierbattista Pizzaballa, tokoh Katolik paling senior di Tanah Suci Yerusalem.
“Di Gaza, ada 2 juta orang yang terkurung dalam kemiskinan di sebidang tanah kecil, dibiarkan tanpa air dan listrik selama beberapa jam sehari,” papar dia.
“Warga Palestina sekarang percaya bahwa mereka telah ditinggalkan oleh komunitas internasional dan dibiarkan sendiri berjuang untuk negara mereka, untuk Palestina,” ungkap dia.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Dr Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa akan berpidato di konferensi tersebut pada Minggu.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
Pernyataan itu muncul pada Sabtu (20/8/2022) dalam konferensi tentang dialog antar-agama di kota Rimini, Italia.
“Perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat membuat prospek perjanjian damai Israel-Palestina semakin sulit,” ujar Pierbattista Pizzaballa, tokoh Katolik paling senior di Tanah Suci Yerusalem.
“Di Gaza, ada 2 juta orang yang terkurung dalam kemiskinan di sebidang tanah kecil, dibiarkan tanpa air dan listrik selama beberapa jam sehari,” papar dia.
“Warga Palestina sekarang percaya bahwa mereka telah ditinggalkan oleh komunitas internasional dan dibiarkan sendiri berjuang untuk negara mereka, untuk Palestina,” ungkap dia.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Dr Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa akan berpidato di konferensi tersebut pada Minggu.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(sya)