Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam

Selasa, 30 Juni 2020 - 10:05 WIB
loading...
A A A
Sebagian besar politisi di Israel mendukung pencaplokan Area C. Namun, beberapa politisi berharap Israel mencaplok seluruh Tepi Barat. Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Naftali Bennett berencana memberikan kewarga-negaraan terhadap 80.000 warga Palestina di Area C, di bawah jumlah lembaga resmi. (Baca juga: Hamas: Rencana Aneksasi Israel adalah Deklarasi Perang)

Kepala Pusat Studi Timur Tengah Oklahoma University Joshua Landis mengatakan, Netanyahu berani mengeksekusi rencana pencaplokan karena percaya diri akan didukung Amerika Serikat (AS) yang kini dipimpin Presiden Donald Trump. Dia menilai aksi ini bertentangan dengan hukum dunia dan tidak benar.

“Lambat laun Israel pasti mencaplok wilayah jajahannya di Palestina. Faktanya, mereka membangun pemukiman Yahudi sejak lama dan tentu hal itu bukan langkah sembarangan,” kata Landis, dikutip Washington Post. “Sayakira pencaplokan ini tidak akan memicu perang besar karena negara Arab sudah putus asa.”

Dunia Mengecam

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam rencana Israel mencaplok Tepi Barat karena berlawanan dengan hukum internasional. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menilai aksi itu dapat mengancam prospek perdamaian kedua negara dan memundurkan semua upaya negosiasi yang sudah dilakukan.

Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam


“Saya mendesak Pemerintah Israel untuk membatalkan rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat,” kata Gu-terres. Negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Indonesia, Yordania, Uni Emirate Arab, Arab Saudi, dan Turki dengan tegas menentang rencana itu. Begitu pun dengan sebagian besar negara di Eropa.

Tak lama setelah Israel mencanangkan akan mencaplok Tepi Barat, terutama tempat permukiman Yahudi dibangun, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi memprakarsai pertemuan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dilakukan secara virtual pada 24 Juni lalu.

“Rakyat Palestina sudah terlalu lama mengalami ketidakadilan, pelanggaran HAM, dan situasi yang buruk. Aneksasi Tepi Barat merupakan ancaman bagi masa depan bangsa Palestina. Pilihan ada di tangan kita, apakah akan berpihak kepada hukum internasional atau menutup mata?” papar Retno. (Lihat videonya: Bantu Perekonomian Warga, Karang taruna gunung Kidul Dirikan Pasar Sedekah)

Retno menyampaikan setidaknya ada tiga alasan kenapa masyarakat internasional harus menolak rencana pencaplokan Tepi Barat. Pertama, hal itu bertentangan dengan hukum internasional. Kedua, kredibilitas dan legitimasi DK PBB akan dipertaruhkan. Ketiga, merusak prospek perdamaian di masa depan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Pemimpin Houthi Kutuk...
Pemimpin Houthi Kutuk Pembunuhan di Suriah, Tuding AS dan Israel Dukung Takfiri
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
29 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Umat...
5 Negara dengan Umat Islam Terbanyak di Dunia Tahun 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved