Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam

Selasa, 30 Juni 2020 - 10:05 WIB
loading...
Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam
Penampakan pemukiman Yahudi Kochav Hashachar dari udara di wilayah jajahan Israel di Tepi Barat, Palestina. Foto/Reuters
A A A
TEL AVIV - Ambisi Israel mencaplok Tepi Barat, Palestina, amat besar. Meski dikecam dunia internasional dan diperingatkan akan mengancam perdamaian di kawasan Timur Tengah , negara yang terletak di Laut Mediterania itu tetap nekat.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pencaplokan wilayah Tepi Barat akan dilakukan besok. Keputusan itu dikeluarkan setelah Israel menggelar pertemuan besar pada pekan lalu. Di atas kertas, Israel berencana mencaplok wilayah Tepi Barat sebesar 30%, terutama area pemukiman Yahudi.

Isu pencaplokan Tepi Barat bukanlah wacana baru. Proposalnya bahkan sudah diajukan sejumlah politisi Israel sejak wilayah tersebut diduduki Israel pada 1967 atau setelah Perang Enam Hari. Yerusalem Timur merupakan wilayah pertama Tepi Barat yang dicaplok Israel secara de facto pada 1967 dan de jure pada 1980.

Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam


Dengan adanya perlawanan dari Palestina dan dunia internasional, Israel berhenti melanjutkan aksi ilegal tersebut. Tapi, di balik layar, Israel secara diam-diam membangun pemukiman Yahudi di wilayah jajahan Tepi Barat. Langkah tersebut dikecam dunia internasional dan dinilai sebagai aksi pencaplokan halus.

Setelah Netanyahu memenangi pemilihan umum (pemilu), dia kembali membangkitkan isu pencaplokan Tepi Barat dalam kampanyenya pada September 2019. Sedikitnya ada tiga wilayah Tepi Barat yang masuk rencana pencaplokan Netanyahu, yakni area pemukiman Yahudi, Lembah Yordania, dan Area C. (Baca: Presiden Palestina Abbas Menolak Terima Telepon dari Menlu AS)

“Saya berniat memperluas kedaulatan negeri ini hingga seluruh pemukiman Yahudi di Tepi Barat, termasuk situs-situs penting bagi warisan kebu-dayaan dan keamanan Israel,” ujar Netanyahu, dikutip Army Radio. Warga Israel di Tepi Barat dilindungi dan memiliki hak yang sama dengan warga di wilayah utama.

Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam


Seperti dilansir BíTselem, sebanyak 11.000 warga Israel dan 65.000 warga Palestina tinggal di Lembah Yordan. Proposal pencaplokan itu akan meliputi 30 pemukiman umat Yahudi, 18 pos ilegal militer, dan perkampungan Palestina di sana. Jika dibiarkan, Palestina tidak akan memiliki akses internasional via Yordania.

Secara garis besar, Tepi Barat dibagi Israel menjadi tiga wilayah administratif, yakni Area A, Area B, dan Area C. Seluruh pemukiman Yahudi terletak di Area C yang juga dihuni sekitar 300.000 warga Palestina. Sisa 2,8 juta warga Palestina di Tepi Barat tinggal di Area A dan B. Mereka berada di bawah hukum Palestina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)