Ayat-Ayat Setan, Tragisnya Salman Rushdie, dan 33 Tahun Fatwa Mati Iran

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 14:54 WIB
loading...
A A A
"Saya bahkan tidak bisa berbicara. Saya ingin menendang bola di taman bersama putra saya. Kehidupan biasa dan dangkal: impian saya yang mustahil."

Penistaan Islam

Viking Penguin menerbitkan "The Satanic Verses" pada bulan September 1988 demi meraih pujian kritis.



Buku ini berlatar belakang di London dari Perdana Menteri Inggris dari kubu Partai Konservatif Margaret Thatcher dan Makkah kuno, situs paling suci dalam Islam.

Itu berpusat pada petualangan dua aktor India, Gibreel dan Saladin, yang pesawatnya dibajak meledak di Selat Inggris.

Mereka muncul kembali di pantai Inggris dan berbaur dengan imigran di London, cerita terungkap dalam urutan surealis yang mencerminkan gaya realisme magis Rushdie.

Buku itu dianggap menista Islam dan asusila oleh banyak Muslim termasuk referensi atas "ayat-ayat" yang diduga oleh beberapa sarjana telah menjadi versi awal Al-Qur'an dan kemudian dihapus.

"Ayat-ayat" ini memungkinkan untuk berdoa kepada tiga dewi kafir, bertentangan dengan keyakinan ketat Islam bahwa hanya ada satu Tuhan.

Secara kontroversial, Rushdie menulis tentang keterlibatan seorang nabi yang mirip dengan nabi umat Islam, Nabi Muhammad SAW.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1224 seconds (0.1#10.140)