Presiden Terguling Sri Lanka Diperkirakan Akan Pergi ke Thailand

Rabu, 10 Agustus 2022 - 19:25 WIB
loading...
Presiden Terguling Sri Lanka Diperkirakan Akan Pergi ke Thailand
Presiden Terguling Sri Lanka Diperkirakan Akan Pergi ke Thailand. FOTO/Reuters
A A A
BANGKOK - Presiden terguling Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa , diperkirakan tiba di Thailand pada Kamis (11/8/2022). Ia dilaporkan mencari perlindungan sementara di negara Asia Tenggara kedua setelah melarikan diri dari negara kepulauannya bulan lalu di tengah protes massal.

Seperti dilaporkan Reuters, Rajapaksa melarikan diri ke Singapura pada 14 Juli, melalui Maladewa. Ia kabur usai pecahnya kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Sri Lanka karena krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade. Ribuan pengunjuk rasa juga dilaporkan menyerbu kediaman dan kantor resmi presiden.



Pensiunan perwira militer itu kemudian mengundurkan diri dari kursi kepresidenan. Rajapaksa menjadi presiden Sri Lanka pertama yang berhenti di tengah masa jabatan. Ia diperkirakan akan meninggalkan Singapura dan pergi ke ibu kota Thailand, Bangkok, kata dua sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Kementerian Luar Negeri Sri Lanka tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementara Juru bicara pemerintah Thailand, Ratchada Thanadirek mengatakan kepada Reuters, "tidak ada komentar".

Rajapaksa belum muncul atau berkomentar di depan umum sejak meninggalkan Sri Lanka. Pemerintah Singapura mengatakan bulan ini, bahwa negara kota itu tidak memberi Rajapaksa hak istimewa atau kekebalan apa pun.

Rajapaksa pernah bertugas di militer Sri Lanka dan kemudian sebagai Menteri Pertahanan. Selama menjabat sebagai menteri pertahanan, pasukan pemerintah akhirnya mengalahkan pemberontak Macan Tamil pada tahun 2009 untuk mengakhiri perang saudara di Sri Lanka.



Beberapa kelompok hak asasi sekarang menginginkan tuduhan bahwa Rajapaksa melakukan kejahatan perang untuk diselidiki. Rajapaksa sebelumnya dengan keras membantah tuduhan tersebut.

Beberapa kritikus dan pengunjuk rasa juga menuduh Rajapaksa dan keluarganya salah menangani ekonomi selama masa jabatannya sebagai presiden, yang menyebabkan krisis keuangan terburuk di negara itu sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1879 seconds (0.1#10.140)