Wabah Virus Baru Muncul di China, Taiwan Tingkatkan Kewaspadaan
loading...
A
A
A
BEIJING - Sebanyak 35 orang di China terinfeksi virus henipa baru yang tampaknya menyebar dari hewan ke manusia. Munculnya wabah itu memicu alarm di Taiwan terkait patogen yang berpotensi berbahaya.
“Laboratorium Taiwan perlu menetapkan prosedur pengujian standar untuk mengidentifikasi Langya henipavirus (LayV),” papar Chuang Jen-hsiang, wakil direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, mengatakan kepada wartawan pada Minggu (7/8/2022).
Dia menjelaskan, “Pengurutan genom virus diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar satu pekan.”
Chuang membuat komentarnya tiga hari setelah New England Journal of Medicine memposting penelitian tentang virus yang baru ditemukan, yang terdeteksi di provinsi Shandong dan Henan China.
Semua pasien yang terkena virus itu mengalami demam tinggi, sementara setidaknya setengahnya juga mengalami kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan dan penurunan sel darah putih.
Lebih dari sepertiga pasien menderita gagal hati, dan 8% mengalami gagal ginjal.
Studi tersebut mengatakan LayV adalah bagian dari keluarga Paramyxoviridae dari virus RNA untai negatif, yang dapat menyebabkan "penyakit fatal."
Kemunculannya terjadi saat pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia masih menangani pandemi Covid-19 yang dilaporkan telah menewaskan lebih dari 6,4 juta orang.
“Laboratorium Taiwan perlu menetapkan prosedur pengujian standar untuk mengidentifikasi Langya henipavirus (LayV),” papar Chuang Jen-hsiang, wakil direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, mengatakan kepada wartawan pada Minggu (7/8/2022).
Dia menjelaskan, “Pengurutan genom virus diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar satu pekan.”
Chuang membuat komentarnya tiga hari setelah New England Journal of Medicine memposting penelitian tentang virus yang baru ditemukan, yang terdeteksi di provinsi Shandong dan Henan China.
Semua pasien yang terkena virus itu mengalami demam tinggi, sementara setidaknya setengahnya juga mengalami kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan dan penurunan sel darah putih.
Lebih dari sepertiga pasien menderita gagal hati, dan 8% mengalami gagal ginjal.
Studi tersebut mengatakan LayV adalah bagian dari keluarga Paramyxoviridae dari virus RNA untai negatif, yang dapat menyebabkan "penyakit fatal."
Kemunculannya terjadi saat pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia masih menangani pandemi Covid-19 yang dilaporkan telah menewaskan lebih dari 6,4 juta orang.