5 Negara yang Kekurangan Jumlah Anak Kecil, Ini Alasan Warganya

Selasa, 09 Agustus 2022 - 17:52 WIB
loading...
A A A
Spesifik merujuk pada Seoul, ibu kota Korsel ini memiliki populasi anak kecil 1,17 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlahnya menurun sekitar 60 ribu jiwa.

Satu hal yang menjadi alasan sedikitnya jumlah anak di Korsel adalah karena banyak orang menganggap pernikahan bukan pilihan menarik.

Melansir laman The Conversation, anggapan ini dirasakan terutama oleh perempuan. Sebab, perempuan merasa memiliki peluang atau kesempatan karier.

Jika menikah, otomatis mereka harus berkonsentrasi penuh mengurus rumah tangganya. Bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama anak muda baik laki-laki maupun perempuan, berkencan bahkan hingga membangun rumah tangga tidak sesuai dengan meningkatnya tuntutan ekonomi.

Ditambah, kondisi ekonomi di negara tersebut sering tak pasti. Banyak pula anak muda Korsel yang bekerja tidak tetap dengan bayaran rendah.

3. Singapura

Negara paling maju di Asia Tenggara, Singapura, mempunyai tingkat kelahiran yang cukup rendah, yakni hanya 1,15 per wanita.

Masih menurut data yang ada di laman Statista, jumlah anak di Singapura adalah sekitar 12,4% dari jumlah populasi total masyarakatnya.

Persentase ini adalah anak-anak yang ada di usia 0-14 tahun. Menurut data The Straits Times, masih banyak perempuan Singapura yang enggan menikah.

Padahal, usianya sudah matang untuk menikah, yakni 25 hingga 29 tahun, namun belum juga menikah, dengan persentase sekitar 80,7%.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)