Jerman Terancam Kerusuhan Besar akibat Kenaikan Harga Pangan dan Energi

Jum'at, 05 Agustus 2022 - 08:15 WIB
loading...
A A A
Media Jerman telah berulang kali menunjuk pada dugaan hubungan gerakan itu dengan berbagai kelompok ekstremis sayap kanan.

“Gerakan Free Saxony di negara bagian Saxony, Jerman timur, juga menyerukan perlawanan sipil besar-besaran," ungkap kantor berita Tagesschau, mengutip Matthias Quent, peneliti dari Magdeburg-Stendal University of Applied Sciences.

Menteri Dalam Negeri Saxony, Armin Schuster, juga mengatakan kepada ARD bahwa kementeriannya sedang mempersiapkan "berbagai skenario".

Dia menambahkan bahwa beberapa "kelompok, aktivis atau partai" mungkin berusaha "mengeksploitasi" situasi saat ini untuk tujuan sempit mereka sendiri.

Menurut dia, beberapa dari mereka yang "memobilisasi dan menghasut" orang telah menarik perhatian kementeriannya.

Menurut media, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck juga menghadapi kritik selama tur musim panasnya di seluruh Jerman dan pidatonya di kota Bayreuth di Bavaria "sangat terganggu" pekan lalu.

Para pengunjuk rasa, yang melakukan demonstrasi selama turnya dilaporkan menyerukan peluncuran pipa gas Nord Stream 2 untuk mengurangi krisis energi.

Mereka juga diduga menuntut agar sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia dicabut.

Tagesschau kemudian mencap tuntutan ini sebagai "sikap pro-Putin, anti-liberal," mengacu pada Presiden Rusia Vladimir Putin yang secara luas dikutuk para pemimpin Barat atas operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Sementara itu Schuster telah menyerukan "tim krisis lintas departemen" untuk mengurangi dampak kenaikan harga dan biaya energi serta mencegah potensi kerusuhan sosial.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1622 seconds (0.1#10.140)