Dubes China Peringatkan Anggota Parlemen Inggris Soal Kunjungan ke Taiwan
loading...
A
A
A
LONDON - Duta Besar China untuk Inggris , Zheng Zeguang, bersumpah akan memberikan "konsekuensi berat" jika anggota parlemen Inggris mengunjungi Taiwan , Guardian melaporkan pada Selasa (2/8/2022).
Menurut Zheng, kunjungan itu akan mengganggu urusan dalam negeri China dan akan menyebabkan konsekuensi yang parah dalam hubungan China-Inggris.
“Kami meminta pihak Inggris untuk mematuhi komunike bersama Tiongkok-Inggris dan tidak meremehkan sensitivitas ekstrem dari masalah Taiwan, dan tidak mengikuti jejak Amerika Serikat,” kata Zheng seperti dikutip Guardian.
Komentar Zheng muncul setelah Guardian melaporkan pada hari Senin bahwa Komite Urusan Luar Negeri House of Commons Inggris merencanakan kemungkinan kunjungan ke Taiwan pada bulan November atau awal Desember tahun ini.
Taiwan menghadapi tekanan yang meningkat dari China, yang menganggap pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri.
Secara terpisah, ketegangan meningkat di Selat Taiwan, setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi tiba di pulau yang diklaim China pada Selasa malam, sebuah langkah yang dikecam China sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas.
Komite tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar mengenai pernyataan Zheng. Kantor Kementerian Luar Negeri Taiwan tidak dapat segera dihubungi.
Laporan tersebut muncul menyusul hubungan yang memburuk antara China dan Inggris, dengan kandidat kepemimpinan Inggris Liz Truss dan Rishi Sunak menunjukkan sikap keras mereka terhadap China saat mereka berlomba untuk menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri Inggris berikutnya.
Menanggapi pernyataan Sunak dan Truss tentang China, Zheng mendesak politisi Inggris untuk “realistis” tentang dasar-dasar hubungan bilateral, Guardian melaporkan.
Menurut Zheng, kunjungan itu akan mengganggu urusan dalam negeri China dan akan menyebabkan konsekuensi yang parah dalam hubungan China-Inggris.
“Kami meminta pihak Inggris untuk mematuhi komunike bersama Tiongkok-Inggris dan tidak meremehkan sensitivitas ekstrem dari masalah Taiwan, dan tidak mengikuti jejak Amerika Serikat,” kata Zheng seperti dikutip Guardian.
Komentar Zheng muncul setelah Guardian melaporkan pada hari Senin bahwa Komite Urusan Luar Negeri House of Commons Inggris merencanakan kemungkinan kunjungan ke Taiwan pada bulan November atau awal Desember tahun ini.
Taiwan menghadapi tekanan yang meningkat dari China, yang menganggap pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri.
Secara terpisah, ketegangan meningkat di Selat Taiwan, setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi tiba di pulau yang diklaim China pada Selasa malam, sebuah langkah yang dikecam China sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas.
Komite tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar mengenai pernyataan Zheng. Kantor Kementerian Luar Negeri Taiwan tidak dapat segera dihubungi.
Laporan tersebut muncul menyusul hubungan yang memburuk antara China dan Inggris, dengan kandidat kepemimpinan Inggris Liz Truss dan Rishi Sunak menunjukkan sikap keras mereka terhadap China saat mereka berlomba untuk menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri Inggris berikutnya.
Menanggapi pernyataan Sunak dan Truss tentang China, Zheng mendesak politisi Inggris untuk “realistis” tentang dasar-dasar hubungan bilateral, Guardian melaporkan.
(esn)