Gempar, Rusia Tawarkan Kerja Sama dengan Produsen Drone Turki Bayraktar

Rabu, 27 Juli 2022 - 09:28 WIB
loading...
Gempar, Rusia Tawarkan...
Drone Bayraktar terlihat saat parade militer Hari Kemerdekaan di pusat Kiev, Ukraina, 18 Agustus 2021. Foto/REUTERS/Gleb Garanich
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA) tertarik bekerja sama dengan Baykar.

Baykar merupakan perusahaan yang membuat drone serang Bayraktar dan Akinci yang terkenal handal di medan perang.

Beberapa media di Turki melaporkan hal ini pada Selasa (26/7/2022), mengutip pernyataan Erdogan pada pertemuan pejabat tinggi partai AK malam sebelumnya.

Pengungkapan tersebut menimbulkan kegemparan, karena Baykar telah mengekspor sekitar 50 drone ke Ukraina tahun ini. Saat ini Rusia dan Kiev sedang berperang.



Jika kerja sama Rusia dan Turki terwujud di Baykar, maka peta konflik Ukraina bisa berubah.

“UEA menawarkan membangun pabrik Baykar, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ‘mari bekerja sama’,” ungkap Erdogan kepada pejabat partai pada Senin, menurut CNN Turk.

Kabar itu digaungkan oleh outlet lain, seperti TGRT dan Haber 7.



Tidak ada rincian lebih lanjut yang diungkap, kecuali bahwa dugaan proposal Putin datang selama pertemuan pekan lalu di Teheran, di mana dia dan Erdogan bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk membahas proses perdamaian di Suriah dan hal-hal lain.

Erdogan mengemukakan tawaran itu dalam konteks memuji pencapaian industri militer Turki menjelang perayaan ulang tahun partai yang akan datang pada Agustus.

Baykar membuat drone serang Bayraktar TB2 dan Akinci, yang dipercaya membantu Azerbaijan mengalahkan Armenia dalam perang Nagorno-Karabakh 2020.

Ukraina memesan selusin dari mereka sebelum pecahnya pertempuran dengan Rusia, dan telah menerima total 50 unit sejak Februari, menurut Kementerian Pertahanan di Kiev.

Drone TB2 juga telah digunakan di Libya dan Suriah, tetapi diduga bernasib kurang baik terhadap pertahanan udara Rusia di Ukraina.

Kiev sekarang dilaporkan hanya menyimpan drone itu untuk "misi khusus."

Baru pekan lalu, CEO Baykar Haluk Bayraktar mengatakan kepada CNN bahwa perusahaannya "tidak akan pernah" menjual drone ke Rusia.

“Ada hubungan strategis antara Turki dan Ukraina, khususnya di bidang penerbangan dan antariksa,” ujar dia.

Dia menambahkan, “Turki mendukung Ukraina dengan teknologi drone bersenjata. Kami tidak mengirimkan atau memasok apa pun ke Rusia.”

Rusia telah menggunakan pesawat pengintai dan drone serang produksi dalam negeri di Ukraina.

Awal bulan ini, AS menuduh Moskow ingin membeli ratusan drone serang dari Iran. Teheran membantah klaim itu.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)