Rusia Bakal Tinggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional
loading...
A
A
A
Dalam pertemuannya dengan Putin, Borisov juga mengatakan stasiun ruang angkasa Rusia yang baru akan memberikan Rusia layanan berbasis ruang yang dibutuhkan untuk kehidupan modern, misalnya navigasi dan transmisi data.
Tidak segera jelas apa arti keputusan itu bagi masa depan ISS, dengan seorang pejabat senior NASA mengatakan kepada Reuters bahwa badan AS itu belum diberitahu secara resmi tentang rencana Rusia tersebut.
Kerja sama di ISS antara Rusia dan AS tampaknya relatif tidak dirugikan oleh perang di Ukraina, dengan kedua negara menandatangani perjanjian pada awal bulan ini untuk mengizinkan kosmonot Rusia melakukan perjalanan ke stasiun dengan pesawat ruang angkasa AS dan sebaliknya.
"Perjanjian itu akan mempromosikan pengembangan kerja sama dalam kerangka program ISS," bunyi pernyataan Roskosmos.
Namun, perang telah menghantam bidang kerja sama lain antara Rusia dan Barat. Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mengakhiri kolaborasinya dengan Roskosmos untuk meluncurkan penjelajah ke Mars, dan Rusia telah menghentikan peluncuran pesawat ruang angkasa Soyuz dari situs peluncuran ESA di Guyana Prancis.
Uni Soviet dan Rusia memiliki sejarah panjang dalam eksplorasi ruang angkasa, dan pencapaian seperti menempatkan manusia pertama di luar angkasa pada tahun 1961 tetap menjadi sumber kebanggaan nasional negara itu.
Lihat Juga: Eks Letkol AS Dukung Klaim Houthi Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika, Ini 3 Alasannya
Tidak segera jelas apa arti keputusan itu bagi masa depan ISS, dengan seorang pejabat senior NASA mengatakan kepada Reuters bahwa badan AS itu belum diberitahu secara resmi tentang rencana Rusia tersebut.
Kerja sama di ISS antara Rusia dan AS tampaknya relatif tidak dirugikan oleh perang di Ukraina, dengan kedua negara menandatangani perjanjian pada awal bulan ini untuk mengizinkan kosmonot Rusia melakukan perjalanan ke stasiun dengan pesawat ruang angkasa AS dan sebaliknya.
"Perjanjian itu akan mempromosikan pengembangan kerja sama dalam kerangka program ISS," bunyi pernyataan Roskosmos.
Namun, perang telah menghantam bidang kerja sama lain antara Rusia dan Barat. Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mengakhiri kolaborasinya dengan Roskosmos untuk meluncurkan penjelajah ke Mars, dan Rusia telah menghentikan peluncuran pesawat ruang angkasa Soyuz dari situs peluncuran ESA di Guyana Prancis.
Uni Soviet dan Rusia memiliki sejarah panjang dalam eksplorasi ruang angkasa, dan pencapaian seperti menempatkan manusia pertama di luar angkasa pada tahun 1961 tetap menjadi sumber kebanggaan nasional negara itu.
Lihat Juga: Eks Letkol AS Dukung Klaim Houthi Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika, Ini 3 Alasannya
(ian)