Taliban Tahan Jurnalis yang Menuduh Mereka Gunakan Gadis-gadis sebagai Budak Seks

Sabtu, 23 Juli 2022 - 07:22 WIB
loading...
A A A
Namun, Kementerian Informasi dan Kebudayaan dan otoritas intelijen Taliban belum bereaksi terhadap masalah ini.

Kekejaman Taliban terhadap perempuan Afghanistan terus meningkat sejak kelompok itu merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus tahun lalu.

Taliban sebelumnya telah menjanjikan masyarakat yang inklusif dan kesetaraan selama konferensi pers pertama mereka setelah pengambilalihan Afghanistan. Faktanya sebaliknya, mereka melarang anak perempuan pergi ke sekolah setelah kelas enam pada 23 Maret dan sebuah dekrit yang menentang aturan berpakaian wanita dikeluarkan setelah itu.

Ada pembatasan gerak, pendidikan, dan kebebasan berekspresi perempuan yang mengancam kelangsungan hidup mereka.

Menurut penduduk setempat, Taliban telah mencegah perempuan menggunakan telepon pintar, dan Kementerian Urusan Perempuan sering memeras uang untuk memberikan perlindungan penting.

Sekitar 80 persen perempuan yang bekerja di media kehilangan pekerjaan. Saat ini, hampir 18 juta perempuan di negara itu berjuang untuk kesehatan, pendidikan, dan hak-hak sosial.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)