Sensor Dicabut, Militer Israel Akui Pakai Drone Bersenjata dalam Konflik

Sabtu, 23 Juli 2022 - 00:01 WIB
loading...
Sensor Dicabut, Militer Israel Akui Pakai Drone Bersenjata dalam Konflik
Drone Hermes 900 buatan Elbit Systems Ltd terlihat di pabrik drone di Rehovot, Israel, 28 Juni 2018. FOto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Sensor militer Israel telah mencabut larangan pelaporan penggunaan drone bersenjata di negara itu.

Kebijakan yang diumumkan seorang pejabat Israel itu mengakhiri rahasia umum dengan mengakui angkatan bersenjata memiliki pesawat serang tak berawak dan telah menggunakannya.

Palestina menuduh Israel menggunakan pesawat tak berawak (drone) bersenjata dalam pembunuhan yang ditargetkan di Gaza dan Tepi Barat.

Penggunaan drone itu tidak pernah dikonfirmasi Israel, yang sebelumnya melarang semua publikasi berita tentang masalah ini.



Ada juga banyak laporan berita internasional tentang drone Israel yang menyerang sasaran di Lebanon dan Iran, yang tidak pernah dikonfirmasi secara resmi oleh Israel.

Satu pernyataan dari sensor militer mengatakan setelah mempertimbangkan masalah ini, “Ditemukan bahwa tidak ada halangan untuk mempublikasikan penggunaan UAV bersenjata IDF sebagai bagian dari kegiatan operasionalnya.”

Israel memiliki salah satu armada pesawat tak berawak terbesar di Timur Tengah dan merupakan salah satu pengekspor teknologi pesawat tak berawak terbesar di kawasan itu.



Meski demikian, sebagian besar kendaraan udara tak berawak (UAV) adalah pesawat pengintai tak bersenjata.

Perang di Ukraina dan perang 2020 antara Armenia dan Azerbaijan telah menggarisbawahi peran penting yang dimainkan UAV pengintai tidak bersenjata dan drone penyerang dalam menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja lainnya.

Drone Bayraktar yang dikembangkan Turki telah sangat sukses, menjadi buah bibir untuk pergeseran keseimbangan keuntungan medan perang demi drone yang relatif murah daripada persenjataan jenis lain.

Pada April, komite anggaran parlemen Jerman memberikan lampu hijau untuk pendanaan akuisisi rudal yang akan dipasang pada armada drone Heron TP milik militer Jerman, yang diproduksi Israel Aerospace Industries.

Seorang petugas sensor Israel mengatakan sementara larangan umum untuk melaporkan keberadaan drone bersenjata telah dicabut, pelaporan rincian teknis atau operasi tertentu masih akan ditinjau sebelum publikasi dapat disetujui.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)