Evakuasi Medis Terpanjang, Pasien India Diterbangkan 26 Jam dari AS

Jum'at, 22 Juli 2022 - 16:51 WIB
loading...
A A A
Mereka pertama kali terbang dengan pesawat Challenger 605 - yang telah diubah menjadi "ICU terbang" - ke Reykjavik di Islandia, tempat pesawat itu mengisi bahan bakar.



Kemudian mereka terbang ke Istanbul, di Turki, di mana pasien dipindahkan ke pesawat lain yang memiliki kru baru. Mereka kemudian berhenti sekali lagi untuk mengisi bahan bakar di Diyarbakir, Turki, sebelum terbang ke Chennai di India.

Nalwad mengatakan pesawat itu diubah untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan wajib setiap kali pesawat berhenti untuk mengisi bahan bakar.

"Pilot juga wajib istirahat setelah delapan jam terbang, jadi awaknya juga diganti," tambahnya.

ICATT yang didirikan pada tahun 2017 memiliki 25 dokter dan 25 ahli perfusi. Badan ini memiliki dua pesawat di India, satu biasanya diparkir di kota selatan sementara yang lain di kota timur Kolkata di negara bagian Benggala Barat.

"Pesawat kedua dipindahkan dari Ibu Kota, New Delhi, ke Kolkata karena permintaan yang tinggi dari pasien di negara bagian timur laut," ujar Nalwad.



Banyak pasien dari negara bagian timur laut dan utara India menggunakan layanan ini untuk bepergian ke rumah sakit di selatan, di mana infrastruktur dan fasilitas medisnya lebih baik.

Diungkapkan Nalwad, memindahkan pesawat ke Kolkata telah memangkas biaya. Sebelumnya seorang pasien akan membayar USD17.500 atau sekitar Rp262,5 jutauntuk terbang dari Kolkata ke kota besar di selatan, sekarang mereka hanya akan dikenakan biaya sekitar setengah dari jumlah itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1058 seconds (0.1#10.140)