China Serukan Gencatan Senjata Segera di Ukraina

Kamis, 21 Juli 2022 - 15:46 WIB
loading...
China Serukan Gencatan...
China serukan gencatan senjata segera di Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - China menginginkan gencatan senjata segera di Ukraina dan dimulainya kembali pembicaraan antara semua pihak yang terlibat dalam konflik, termasuk Amerika Serikat (AS) dan NATO . Hal itu diungkapkan Duta Besar China untuk AS, Qin Gang.

Berbicara dalam Forum Keamanan Aspen di Colorado, Qin mengatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung di Ukraina telah meluap dan menyebabkan berbagai krisis, termasuk penurunan ekonomi, masuknya migran, dan kekurangan energi dan makanan.

“Jadi yang diminta China adalah gencatan senjata segera, dimulainya kembali pembicaraan damai. Semua pihak yang terlibat harus dilibatkan, termasuk antara Rusia dan AS serta sekutu NATO-nya,” kata Duta Besar China itu seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (21/7/2022).



Dia meminta kedua pihak untuk duduk, tetap tenang untuk menemukan jalan keluar dari dilema yang akan didasarkan pada prinsip saling mengakomodasi kepentingan sah satu sama lain.

“Hanya dengan demikian kita dapat mencapai perdamaian dan kita dapat memulihkan keamanan di Eropa yang harus stabil, harus komprehensif, harus seimbang, efektif dan berkelanjutan,” kata diplomat China itu, seraya menambahkan bahwa posisi ini juga dimiliki oleh negara-negara berkembang lainnya.

Menurut Duta Besar China, Beijing percaya bahwa kedaulatan nasional dan integritas teritorial semua negara harus dihormati dan bahwa masalah keamanan yang sah dari semua negara harus ditanggapi dengan serius.

Sementara itu, dua hari lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba menyatakan bahwa negosiasi damai dengan Moskow akan masuk akal hanya setelah kekalahan Rusia di medan perang. Dengan mengatakan demikian, dia menegaskan pernyataan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, yang mengklaim bahwa perang di Ukraina akan dimenangkan di medan perang.



Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menanggapi pernyataan Kuleba dengan mengatakan bahwa pemerintah Ukraina tidak mencari perdamaian untuk negara itu dan, alih-alih berbicara dengan Rusia, memilih untuk bernyanyi bersama "lagu" Washington.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya menuduh AS dan sekutunya secara aktif bertaruh pada perang yang berkelanjutan dan tidak membiarkan Kiev berpikir atau berbicara tentang atau mendiskusikan perdamaian.

Moskow dan Kiev memulai pembicaraan damai empat hari setelah dimulainya serangan militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari. Kedua belah pihak telah mengadakan beberapa putaran secara langsung di Belarusia dan kemudian melanjutkan pembicaraan melalui tautan video. Pada akhir Maret, delegasi dari Rusia dan Ukraina bertemu sekali lagi, di Istanbul. Namun, sejak itu, pembicaraan terhenti.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)