Meski Mampu, Iran Tetap Fatwakan Haram Bikin Bom Nuklir

Kamis, 21 Juli 2022 - 10:04 WIB
loading...
Meski Mampu, Iran Tetap Fatwakan Haram Bikin Bom Nuklir
Iran tetap berpegang pada fatwa haram membuat bom nuklir meski secara teknis sudah mampu untuk membuatnya. Foto/Kantor Presiden Iran
A A A
TEHERAN - Iran pada Rabu memberikan jaminan bahwa kebijakan nuklirnya tidak berubah dan masih berpegang pada fatwa haram membuat bom nuklir .

Jaminan itu disampaikan setelah penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Kamal Kharrazi, terang-terangan bahwa negaranya secara teknis sudah mampu untuk membuat bom nuklir.

Ini adalah kedua kalinya dalam 18 bulan terakhir bahwa Iran telah menegaskan kembali penentangannya terhadap senjata nuklir.



“Berkenaan dengan topik senjata pemusnah massal, kami memiliki fatwa pemimpin tertinggi Iran yang melarang pembuatan senjata semacam itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (21/7/2022).

Fatwa tersebut menyatakan pembuatan dan penggunaan bom nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya adalah haram, atau dilarang oleh Islam.

Fatwa ini sering dikutip oleh otoritas Iran sebagai jaminan niat baik Teheran terkait dengan program nuklirnya.

“Tampaknya tidak ada perubahan dalam pandangan dan posisi Republik Islam Iran mengenai kebijakan nuklir," ujar Kanani dalam konferensi pers.



Sebelumnya, Kamal Kharrazi yang menjabat sebagai kepala dewan strategis hubungan luar negeri Iran mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Minggu tentang kemampuan Iran untuk memproduksi senjata nuklir.

“Bukan rahasia bagi siapa pun bahwa kami memiliki kemampuan teknis untuk membuat bom atom, tetapi kami belum membuat keputusan dalam hal ini,” kata Kharrazi, sebelum menegaskan kembali posisi Iran yang tidak ingin membuat bom nuklir.

Berbicara kepada media, Kanani mengatakan: “Kapasitas nuklir Iran sangat bagus, tetapi, seperti yang telah disebutkan berkali-kali, teknologi nuklir Iran benar-benar damai dan di bawah pemantauan terus-menerus dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).”

Pernyataan itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan kekuatan Barat ketika pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 telah terhenti sejak Maret.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)