Rusia Bisa Larang Total Propaganda LGBT, Dianggap Sama Hasutan Perang
loading...
A
A
A
MOSKOW - Promosi hubungan lesbian, gay, biseksual, and transgender (LGBT) dapat dilarang secara permanen di Rusia sesuai undang-undang (UU) yang diperkenalkan ke Duma Negara pada Senin (18/7/2022).
Rancangan UU (RUU) itu menyamakan pesan propaganda LGBT dengan hasutan perang dan kebencian.
Saat ini, “propaganda” LGBT di Rusia hanya dilarang ketika ditujukan pada anak-anak, tetapi beberapa politisi telah menyerukan pembatasan dan hukuman yang lebih keras untuk "penolakan nilai-nilai keluarga" dan "propaganda hubungan seksual non-tradisional."
Dalam catatan penjelasan yang dilampirkan pada RUU tersebut, para penyusun berpendapat “propaganda” LGBT telah menyebar luas di Rusia dan dipromosikan melalui media, acara publik, layanan streaming, dan melalui penggambaran hubungan semacam itu dalam film.
“Di Rusia, di tingkat legislatif, tidak diperbolehkan mempromosikan bunuh diri, narkoba, ekstremisme, perilaku kriminal, karena dianggap sebagai fenomena negatif dan berbahaya secara sosial. Pada saat yang sama, secara formal, hingga saat ini, tidak ada larangan propaganda pengingkaran nilai-nilai keluarga dan hubungan seksual non-tradisional, termasuk dengan penggunaan distribusi film,” bunyi catatan itu.
Penulis RUU yang tidak termasuk anggota partai berkuasa Rusia Bersatu, mengklaim penolakan keluarga sebagai nilai sosial, promosi apa yang disebut gaya hidup “bebas anak”, dan persetujuan dan pengakuan hubungan seksual non-tradisional, berbahaya tidak hanya bagi anak-anak dan remaja, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan, karena “membahayakan masalah demografi dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.”
RUU tersebut berusaha melengkapi undang-undang saat ini dengan memperkenalkan tanggung jawab administratif dan pidana untuk menyebarkan pesan LGBT di semua demografi di Federasi Rusia dan untuk menolak hak distribusi film yang mempromosikan hubungan semacam itu.
“Keluarga, keibuan dan masa kanak-kanak dalam pemahaman tradisional mereka, yang diambil dari nenek moyang, adalah nilai-nilai yang memastikan perubahan generasi yang berkelanjutan,” desak para penulis RUU.
Rancangan UU (RUU) itu menyamakan pesan propaganda LGBT dengan hasutan perang dan kebencian.
Saat ini, “propaganda” LGBT di Rusia hanya dilarang ketika ditujukan pada anak-anak, tetapi beberapa politisi telah menyerukan pembatasan dan hukuman yang lebih keras untuk "penolakan nilai-nilai keluarga" dan "propaganda hubungan seksual non-tradisional."
Dalam catatan penjelasan yang dilampirkan pada RUU tersebut, para penyusun berpendapat “propaganda” LGBT telah menyebar luas di Rusia dan dipromosikan melalui media, acara publik, layanan streaming, dan melalui penggambaran hubungan semacam itu dalam film.
“Di Rusia, di tingkat legislatif, tidak diperbolehkan mempromosikan bunuh diri, narkoba, ekstremisme, perilaku kriminal, karena dianggap sebagai fenomena negatif dan berbahaya secara sosial. Pada saat yang sama, secara formal, hingga saat ini, tidak ada larangan propaganda pengingkaran nilai-nilai keluarga dan hubungan seksual non-tradisional, termasuk dengan penggunaan distribusi film,” bunyi catatan itu.
Penulis RUU yang tidak termasuk anggota partai berkuasa Rusia Bersatu, mengklaim penolakan keluarga sebagai nilai sosial, promosi apa yang disebut gaya hidup “bebas anak”, dan persetujuan dan pengakuan hubungan seksual non-tradisional, berbahaya tidak hanya bagi anak-anak dan remaja, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan, karena “membahayakan masalah demografi dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.”
RUU tersebut berusaha melengkapi undang-undang saat ini dengan memperkenalkan tanggung jawab administratif dan pidana untuk menyebarkan pesan LGBT di semua demografi di Federasi Rusia dan untuk menolak hak distribusi film yang mempromosikan hubungan semacam itu.
“Keluarga, keibuan dan masa kanak-kanak dalam pemahaman tradisional mereka, yang diambil dari nenek moyang, adalah nilai-nilai yang memastikan perubahan generasi yang berkelanjutan,” desak para penulis RUU.