Hamas Didesak Pikirkan Lagi Rencana Pulihkan Hubungan dengan Suriah
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Cendekiawan Muslim mendesak gerakan Hamas di Palestina mempertimbangkan kembali keputusan baru-baru ini untuk memulihkan hubungan dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Anadolu melaporkan, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) menganggap langkah itu mengandung kesalahan besar.
"Keputusan yang bertentangan dengan prinsip, nilai, dan hukum Islam, perlu ditinjau kembali dengan mempertimbangkan poin-poin yang diajukan oleh para cendekiawan Muslim," papar pernyataan IUMS, dilansir Memo.
Pernyataan itu telah ditandatangani beberapa cendekiawan Muslim terkemuka. Mereka menambahkan, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh telah berjanji bahwa keprihatinan organisasi itu akan dipertimbangkan pada pertemuan biro yang akan datang.
Pada 26 Juni 2022, pejabat senior Hamas untuk hubungan dengan negara-negara Islam dan Arab Khalil al-Hayya mengatakan kepada surat kabar Al Akhbar bahwa organisasi tersebut telah berusaha memulihkan hubungan dengan rezim Assad setelah jeda 10 tahun.
Anadolu melaporkan, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) menganggap langkah itu mengandung kesalahan besar.
"Keputusan yang bertentangan dengan prinsip, nilai, dan hukum Islam, perlu ditinjau kembali dengan mempertimbangkan poin-poin yang diajukan oleh para cendekiawan Muslim," papar pernyataan IUMS, dilansir Memo.
Pernyataan itu telah ditandatangani beberapa cendekiawan Muslim terkemuka. Mereka menambahkan, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh telah berjanji bahwa keprihatinan organisasi itu akan dipertimbangkan pada pertemuan biro yang akan datang.
Pada 26 Juni 2022, pejabat senior Hamas untuk hubungan dengan negara-negara Islam dan Arab Khalil al-Hayya mengatakan kepada surat kabar Al Akhbar bahwa organisasi tersebut telah berusaha memulihkan hubungan dengan rezim Assad setelah jeda 10 tahun.
(sya)