Serbu Istana Kepresidenan Sri Lanka, Ribuan Warga Antre Duduki Kursi Rajapaksa

Senin, 11 Juli 2022 - 07:48 WIB
loading...
A A A
“Saya telah mengunjungi kamp protes setiap hari dan saya tidak akan berhenti sampai Gotabaya benar-benar meninggalkan kantor,” kata Chamari Wickremasinghe (49), ibu dari dua anak perempuan.

“Kami tidak akan pergi dari sini,” katanya saat menempati lobi Sekretariat Presiden yang sampai tahun 1982 adalah Parlemen nasional.

“Janji untuk pergi pada 13 Juli tidak cukup. Dia harus berhenti sekarang.”

Kurator perpustakaan Supun Jayaweera (33) mengatakan bahwa mereka membagikan sekitar 8.000 buku bacaan umum dalam bahasa Sinhala, Tamil, dan Inggris dan berharap pengunjung dapat memanfaatkannya.

Semuanya merupakan sumbangan dari orang-orang yang mendukung perjuangan.

Di 35 anak tangga menuju bekas gedung Parlemen yang menghadap ke Samudra Hindia, para keluarga sedang menikmati hari libur.
Relawan menawarkan makanan kepada pengunjuk rasa serta pasukan keamanan.

Seorang aktivis mahasiswa sendirian membangunkan pengunjung dengan nyanyian anti-Rajapaksa saat massa terus berdatangan meskipun kekurangan bahan bakar yang membuat transportasi umum terhenti selama berhari-hari.

“Saya berharap apa yang terjadi pada hari Sabtu akan menjadi pengingat bagi politisi masa depan. Anda tidak bisa menekan orang selamanya. Mereka menyerang balik,” kata Gunatillaka.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1078 seconds (0.1#10.140)