Penyebab Perang Utsmaniyah-Diriyah antara Turki Utsmani Melawan Arab Saudi

Kamis, 07 Juli 2022 - 10:51 WIB
loading...
Penyebab Perang Utsmaniyah-Diriyah antara Turki Utsmani Melawan Arab Saudi
Ilustrasi para pejuang Arab menunggang unta di padang pasir. Foto/medium.com
A A A
RIYADH - Perang Utsmaniyah-Diriyah adalah perang antara Mesir dan Arab Saudi yang terjadi selama 7 tahun, terhitung sejak tahun 1811 hingga 1817.

Kala itu, Mesir berada di bawah pemerintahan Muhammad Ali dan Kesultanan Utsmaniyah. Patut diketahui penyebab dan kondisi krusial yang terjadi sebelum perang tersebut pecah.

Arab Saudi merupakan negara yang resmi berdiri pada 1744 di Diriyah. Kelahiran negara ini didasari pernikahan seorang pangeran setempat dan penguasa padang pasir bernama Muhammad bin Saud dengan putri dari Muhammad bin Abdul Wahab, yang merupakan ulama Sunni.



Dengan ini, maka paham Wahabi dibawa guna memberantas paham-paham lain yang dianggap menyimpang.

Dalam jurnal “Sejarah Arab Saudi” yang diproduksi UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), seorang analis dunia Arab bernama Eamonn Gearon, mengemukakan keluarga Saud dan Wahab berhasil menyatukan agama dan pemerintahan.

Ditambah, keduanya sama-sama memiliki misi dakwah di negaranya. Muhammad bin Saud melakukan ekpansi militer dan menguasai kerajaan-kerajaan kecil di Diriyah.



Banyak sekali wilayah yang takluk di tangan Muhammad bin Saud, sampai ia meninggal dunia di tahun 1765.

Usai wafatnya Muhammad, upaya perluasan wilayah dilanjutkan sang putra, Abdulaziz bin Muhammad Al-Saud. Di tangannyalah, sebagian besar wilayah di semenanjung Arab berhasil ditaklukkan.

Abdulaziz tewas pada 1801 lantaran dibunuh seorang Syiah ketika menyerang Karbala di Irak.

Penyerangan Abdulaziz ke Karbala itu menimbulkan banyak korban jiwa serta merusak banyak situs bersejarah dan terhormat milik kaum Syiah.

Setelahnya, Arab Saudi yang diperintah Abdullah I berhasil menguasai 2 kota suci, yakni Makkah dan Madinah, dari kekuasaan Turki Utsmani.

Hal tersebut yang kemudian mengundang perhatian Dinasti Turki Utsmani hingga menyebabkan perang pada 1811.

Melansir laman Britannica, pemerintahan Turki Ustmaniyah memberi kekuasaan kepada seorang raja muda Mesir bernama Muhammad Ali Pasha.

Dengan mudah, ia memukul mundur pasukan Saudi dan merebut kembali Makkah serta Madinah, usai Arab Saudi menyerah pada 9 September 1818.

Abdullah lalu dikirim ke Konstantinopel untuk dihukum mati (penggal). Diriyah, yang semula menjadi basis utama Arab Saudi, kemudian diluluhlantakkan.

Ada beberapa keluarga anggota Saud yang berhasil melarikan diri. Ada pula yang tertangkap dan dibawa ke Mesir sebagai tawanan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)