Putin Ingin Hadiri KTT G20 di Bali, Tapi....
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk berpartisipasi dalam KTT para pemimpin G20 mendatang di Indonesia , tetapi bagaimana dia melakukannya akan tergantung pada situasi pandemi COVID-19 . Demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutkan pihaknya menerima undangan dari Indonesia yang ditujukan kepada Putin, dan mengirimkan konfirmasi awal bahwa ia akan mengikuti pertemuan di Bali.
“Format partisipasinya dapat diklarifikasi tergantung pada perkembangan situasi di dunia dan lingkungan sanitasi-epidemiologis di Asia Tenggara,” tambah kementerian itu seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (7/7/2022).
Pekan lalu, Perdana Menteri Italia mengklaim bahwa kantor Presiden Indonesia Joko Widodo mengesampingkan kehadiran Putin.
“Presiden (Joko) Widodo mengecualikan itu. Dia kategoris: Dia tidak akan datang,” kata Mario Draghi, memberi kesan bahwa pemimpin Rusia itu akan bergabung melalui tautan video.
Rusia kemudian menanggapi pernyataan itu, dengan menyatakan bahwa bukan Italia untuk memutuskan bagaimana KTT itu diselenggarakan.
Negara-negara Barat telah mendorong untuk mengisolasi Rusia secara diplomatis sejak menyerang Ukraina pada akhir Februari lalu. Di sejumlah acara-acara internasional, para pejabat yang mewakili Amerika Serikat (AS) dan sekutunya cenderung menghindari rekan-rekan mereka dari Rusia.
KTT G20 dirasakan oleh banyak pengamat politik sebagai tantangan bagi para pemimpin Barat, mengingat Rusia adalah anggota forum ekonomi. Banyak anggota lain dari kelompok itu, termasuk China dan India, telah menolak untuk bergabung dengan kampanye anti-Rusia yang dipimpin AS, dan beberapa secara terbuka mengkritik kebijakan Amerika mengenai Ukraina.
Presiden Joko Widodo sendiri mengunjungi Rusia pada Kamis lalu untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutkan pihaknya menerima undangan dari Indonesia yang ditujukan kepada Putin, dan mengirimkan konfirmasi awal bahwa ia akan mengikuti pertemuan di Bali.
“Format partisipasinya dapat diklarifikasi tergantung pada perkembangan situasi di dunia dan lingkungan sanitasi-epidemiologis di Asia Tenggara,” tambah kementerian itu seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (7/7/2022).
Pekan lalu, Perdana Menteri Italia mengklaim bahwa kantor Presiden Indonesia Joko Widodo mengesampingkan kehadiran Putin.
“Presiden (Joko) Widodo mengecualikan itu. Dia kategoris: Dia tidak akan datang,” kata Mario Draghi, memberi kesan bahwa pemimpin Rusia itu akan bergabung melalui tautan video.
Rusia kemudian menanggapi pernyataan itu, dengan menyatakan bahwa bukan Italia untuk memutuskan bagaimana KTT itu diselenggarakan.
Negara-negara Barat telah mendorong untuk mengisolasi Rusia secara diplomatis sejak menyerang Ukraina pada akhir Februari lalu. Di sejumlah acara-acara internasional, para pejabat yang mewakili Amerika Serikat (AS) dan sekutunya cenderung menghindari rekan-rekan mereka dari Rusia.
KTT G20 dirasakan oleh banyak pengamat politik sebagai tantangan bagi para pemimpin Barat, mengingat Rusia adalah anggota forum ekonomi. Banyak anggota lain dari kelompok itu, termasuk China dan India, telah menolak untuk bergabung dengan kampanye anti-Rusia yang dipimpin AS, dan beberapa secara terbuka mengkritik kebijakan Amerika mengenai Ukraina.
Presiden Joko Widodo sendiri mengunjungi Rusia pada Kamis lalu untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
(ian)