Rusia Tuntut AS Bayar Kompensasi jika Covid-19 dari Program Risetnya

Rabu, 06 Juli 2022 - 21:45 WIB
loading...
Rusia Tuntut AS Bayar...
Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin berbicara dengan Presiden Vladimir Putin. Foto/rferl.org
A A A
MOSKOW - Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin memperingatkan Amerika Serikat (AS) mungkin berutang kompensasi besar kepada dunia atas kerusakan yang disebabkan pandemi Covid-19.

Pernyataan Volodin pada Rabu (6/7/2022) itu mengutip pernyataan yang dibuat ketua komisi The Lancet tentang penyakit ini.

Dalam laporan terbaru, Ketua Komisi The Lancet Jeffrey Sachs menyebut virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 mungkin berasal dari program penelitian Amerika Serikat.



Berbicara di Madrid bulan lalu, ekonom Jeffrey Sachs menyebut situasi saat ini "berantakan" dan menyalahkan kepemimpinan Amerika yang melemah untuk itu.

Dia mengidentifikasi pandemi sebagai salah satu kegagalan AS. Dia mengaku yakin virus itu "keluar dari laboratorium bioteknologi AS" sebagai lawan dari berevolusi secara alami.



Dia mengutip pengalamannya dengan majalah medis Inggris yang otoritatif tersebut.

Volodin menegaskan, “Pemerintah AS tidak akan mengomentari pernyataan Sachs karena Presiden AS Joe Biden takut dunia akan mengetahui kebenaran tentang penyebab sebenarnya dari pandemi."



Dia menambahkan, “Penderitaan jutaan orang yang tertular virus, termasuk banyak yang meninggal, dan krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi adalah tanggung jawab AS.”

“AS harus mengkompensasi kerusakan pada semua negara yang terkena dampak,” tuntut dia.

Pejabat Rusia itu menambahkan, “AS harus menghentikan dan mendeklasifikasi (mengungkap rahasia) penelitian senjata biologis militernya.”

Pernyataan tersebut mengacu pada sejumlah biolab yang tersebar di seluruh dunia yang menerima dana dari Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Pentagon.

AS mengatakan berbagai biolab itu digunakan untuk mendeteksi patogen yang muncul, tetapi beberapa negara, termasuk Rusia dan China, percaya biolab itu dapat digunakan untuk penelitian militer rahasia.

Sachs mengakui pernyataannya "provokatif" dan menyesalkan teori itu "tidak sedang diselidiki, tidak di Amerika Serikat, tidak di mana pun," meskipun ada bukti yang menjamin penyelidikan semacam itu.

“Mereka tidak ingin terlalu banyak melihat ke bawah permadani,” tutur Sachs.

Teori bahwa Covid-19 dimulai sebagai kebocoran dari laboratorium China di Wuhan dipopulerkan pemerintah AS di era Presiden Donald Trump, yang menyatakan Beijing harus membayar kompensasi atas dugaan kesalahannya.

Pemerintah China dan lawan politik Trump di dalam negeri dengan marah menolak tuduhan itu.

Perusahaan teknologi besar AS bahkan menganggap teori kebocoran lab sebagai "disinformasi" di platform online mereka.

Sensor itu dicabut di era pemerintahan Presiden Joe Biden yang menuduh China gagal menjadikan penelitian mikrobiologinya dalam pengawasan internasional.

Wabah ini pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China, yang menjadi tuan rumah laboratorium biosekuriti teratas yang memiliki catatan ekstensif dalam melakukan penelitian yang didanai oleh hibah Amerika Serikat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 dan menyimpulkan pada Februari lalu bahwa virus itu kemungkinan besar berasal dari hewan inang.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1145 seconds (0.1#10.140)