4 Penemuan Barang Antik dan Kuno Pembuka Tabir Peradaban Dunia
loading...
A
A
A
BEIJING - Barang antik dan kuno adalah benda yang mempunyai usia tua serta sejarah tertentu. Barang-barang tersebut dapat menjadi koleksi langka atau bahkan dijual dengan harga yang tinggi.
Penemuan barang antik dan kuno menjadi salah satu bagian dari sejarah yang baru muncul lagi pada era modern. Berikut penemuan barang antik dan kuno di dunia.
1. Penemuan 500 Benda Kuno Berusia 3.000 Tahun di China
Arkeolog China menemukan 500 benda kuno berusia sekitar 3.000 tahun di situs reruntuhan Sanxingdui, Provinsi Sichuan, China barat daya pada Maret 2021.
Reruntuhan Sanxingdui merupakan salah satu penemuan arkeologi terbesar pada abad ke-20 di dunia. Lokasi penemuan 500 benda kuno ini terletak di Kota Guanghan, 60 kilometer dari ibu kota provinsi Chengdu.
Dari 500 benda kuno tersebut, ditemukan potongan topeng emas. Diketahui, pecahan topeng emas ini mempunyai lebar 23 sentimeter, tinggi 28 sentimeter, serta berat sekitar 280 gram.
Berdasarkan pemeriksaan awal oleh para arkeolog, topeng tersebut mengandung 84% emas. Selain topeng emas, pada penggalian juga ditemukan jejak sutra.
Ini merupakan pertama kalinya sutra yang berasal dari lebih dari 3.000 tahun lalu ditemukan pada penggalian.
Tahun 1988, situs Reruntuhan Sanxingdui berada di bawah perlindungan negara bagian. Reruntuhan ini menjadi teka-teki bagi sejarawan hingga arkeolog lantaran tidak meninggalkan catatan tertulis.
Penemuan barang antik dan kuno menjadi salah satu bagian dari sejarah yang baru muncul lagi pada era modern. Berikut penemuan barang antik dan kuno di dunia.
1. Penemuan 500 Benda Kuno Berusia 3.000 Tahun di China
Arkeolog China menemukan 500 benda kuno berusia sekitar 3.000 tahun di situs reruntuhan Sanxingdui, Provinsi Sichuan, China barat daya pada Maret 2021.
Reruntuhan Sanxingdui merupakan salah satu penemuan arkeologi terbesar pada abad ke-20 di dunia. Lokasi penemuan 500 benda kuno ini terletak di Kota Guanghan, 60 kilometer dari ibu kota provinsi Chengdu.
Dari 500 benda kuno tersebut, ditemukan potongan topeng emas. Diketahui, pecahan topeng emas ini mempunyai lebar 23 sentimeter, tinggi 28 sentimeter, serta berat sekitar 280 gram.
Berdasarkan pemeriksaan awal oleh para arkeolog, topeng tersebut mengandung 84% emas. Selain topeng emas, pada penggalian juga ditemukan jejak sutra.
Ini merupakan pertama kalinya sutra yang berasal dari lebih dari 3.000 tahun lalu ditemukan pada penggalian.
Tahun 1988, situs Reruntuhan Sanxingdui berada di bawah perlindungan negara bagian. Reruntuhan ini menjadi teka-teki bagi sejarawan hingga arkeolog lantaran tidak meninggalkan catatan tertulis.