Jenderal Ukraina: Rusia Gunakan Rudal Era Soviet

Sabtu, 02 Juli 2022 - 06:56 WIB
loading...
Jenderal Ukraina: Rusia...
Jenderal Ukraian menyebut Rusia menggunakan rudal era Uni Soviet yang tidak akurat dalam 50% serangannya ke Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
KIEV - Seorang jenderal Ukraina mengatakan Rusia menggunakan rudal stok lama jaman Uni Soviet yang tidak akurat untuk lebih dari 50 persen serangan. Ia pun mengakui jika tingkat serangan Rusia meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir.

Rudal Rusia telah mencapai berbagai sasaran di Ukraina dalam beberapa hari terakhir, termasuk menewaskan sedikitnya 18 orang di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Kremenchuk.

Brigadir Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksii Hromov, mengatakan pada konferensi pers bahwa Rusia berusaha untuk menyerang militer dan infrastruktur penting, tetapi penggunaan rudal lama era Soviet yang kurang akurat menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil yang signifikan.

Brigadir jenderal itu mengatakan 202 rudal telah ditembakkan ke Ukraina pada paruh kedua Juni, meningkat 120 dari paruh pertama bulan itu. Dia memperkirakan bahwa 68 situs sipil telah terkena pada paruh kedua bulan ini.

Analisisnya menyimpang dari beberapa politisi Ukraina yang menuduh Rusia sengaja menyerang warga sipil untuk menabur kepanikan.



“Target musuh tetap fasilitas militer, infrastruktur dan industri penting, jaringan transportasi. Pada saat yang sama, penduduk sipil menderita kerugian yang signifikan karena serangan (yang tidak tepat sasaran),” kata Hromov.

“Untuk melakukan serangan roket, musuh di lebih dari 50 persen (kasus) menggunakan rudal dari cadangan Soviet, yang tidak cukup tepat. Akibatnya, gedung-gedung sipil dihantam,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (2/7/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan terhadap pusat perbelanjaan Kremenchuk pada awal pekan ini sebagai serangan "teroris" yang disengaja dan para pemimpin Barat serta Paus Fransiskus bergabung dengannya untuk mengutuknya.

Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan hanya menyerang infrastruktur militer.

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pesawat pembom Rusia kemungkinan telah meluncurkan lusinan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat terhadap sasaran di darat di Ukraina.



"Rusia kemungkinan terpaksa menggunakan rudal anti-kapal berbobot 5,5 ton karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi," kata kementerian Inggris.

Rudal Kh-22 terutama dirancang untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir.

"Ketika rudal tersebut digunakan untuk menyerang target di darat dengan hulu ledak konvensional, mereka sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa," kata kementerian tersebut.

Rudal Rusia telah menghantam beberapa kota dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Kiev, Kharkiv, Dnipro, dan banyak lagi. Pejabat setempat mengatakan banyak dari rudal itu mengenai bangunan sipil seperti gedung apartemen dan sekolah.

Rudal menghantam blok apartemen dan taman pembibitan di pusat Kiev pada Minggu pagi, menewaskan satu orang dan melukai enam, kata pejabat setempat.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)