Hadapi Ancaman Rusia, AS Tingkatkan Postur Kekuatan di Eropa

Rabu, 29 Juni 2022 - 22:43 WIB
loading...
Hadapi Ancaman Rusia,...
Presiden Joe Biden mengatakan AS akan meningkatkan postur kekuatan di Eropa untuk hadapi ancaman Rusia. Foto/Ilustrasi
A A A
MADRID - Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat (AS) meningkatkan kehadiran militernya di Eropa untuk jangka panjang guna meningkatkan keamanan regional setelah invasi Rusia ke Ukraina .

Bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Madrid pada pembukaan KTT para pemimpin tahunan aliansi keamanan itu, Biden mengatakan NATO kuat serta bersatu dan bahwa langkah-langkah yang akan diambil selama pertemuan itu akan lebih meningkatkan kekuatan kolektif aliansi itu.

Biden membuka partisipasinya dalam KTT NATO dengan mengumumkan bahwa AS sedang membangun markas permanen di Polandia, mengirim dua skuadron jet tempur F-35 tambahan ke Inggris dan akan mengirim lebih banyak pertahanan udara dan kemampuan lainnya ke Jerman dan Italia.

Biden mengatakan AS akan secara permanen menempatkan komando depan Korps V Angkatan Darat AS di Polandia, sebuah langkah yang menurutnya akan memperkuat interoperabilitas AS-NATO di sisi timur aliansi. Langkah itu menandai pangkalan permanen pertama pasukan AS di tepi timur NATO. Biden menambahkan bahwa AS juga meningkatkan pengerahan pasukan secara bergilir ke wilayah Baltik.



AS saat ini memiliki lebih dari 100.000 prajurit yang dikerahkan di seluruh Eropa, naik sekitar 20.000 sejak sebelum invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina dimulai empat bulan lalu.

"Hari ini saya mengumumkan Amerika Serikat akan meningkatkan postur kekuatan kami di Eropa dan menanggapi lingkungan keamanan yang berubah serta memperkuat keamanan kolektif kami," katanya seperti dikutip dari The Associated Press, Rabu (29/6/2022).

Biden memperkirakan bahwa pertemuan minggu ini akan menjadi "pertemuan puncak bersejarah" ketika para pemimpin ditetapkan untuk menyetujui kerangka kerja strategis baru, mengumumkan serangkaian langkah untuk meningkatkan pengeluaran dan kemampuan pertahanan mereka, dan membuka jalan bagi Finlandia dan Swedia yang secara historis netral untuk bergabung dengan NATO.

Biden mengatakan Putin mengira anggota NATO akan terpecah setelah dia menginvasi Ukraina, tetapi mendapat tanggapan sebaliknya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1910 seconds (0.1#10.140)